TangerangNews.com

Orangtua Mahasiswa SGU Resah Timbul Isu Sengketa Lahan

Rangga Agung Zuliansyah | Selasa, 24 Mei 2016 | 10:00 | Dibaca : 4802


Parenting The Youth di SGU, BSD City , Serpong, Tangsel. (tangerangnews / dens)


TANGERANG-Sejumlah orangtua mahasiswa Swiss German University (SGU) di BSD, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang sejak Februari 2016 dibuat resah oleh adanya informasi mengenai sengketa lahan yang dipakai SGU sebagai kampusnya.

Hal itu membuat pihak kampus mengeluarkan surat edaran guna menenangkan keresahan para orangtua. Kepada reporter TangerangNews.com mereka menyatakan hal tersebut.

“Ya kami sih enggak terlalu resah ya, tetapi kan orangtua yang merasakan ketakutan itu, kita sudah bayar mahal tapi enggak tahunya kampus enggak punya tanah sendiri, terus kita diusir, enggak kuliah lagi, kan ini bikin orangtua kami resah,” ujar seorang mahasiswa Fakultas Tehnik yang enggak disebutkan namanya.

Para mahasiswa ini menceritakan, dengan adanya rumor sengketa lahan SGU itu membuat orangtua mahasiswa menanyakan bagaimana jaminan tentang masa depan anaknya yang masih menuntut ilmu di kampus yang berada di depan AEON Mall itu.

Dia tidak memungkiri uang yang dikeluarkan selama berkuliah di SGU cukup besar. Disebutkan saja,  sebanyak Rp50 juta lebih untuk biaya uang pangkal. Belum lagi, biaya persiapan magang, di dalam negeri hingga program magang di luar negeri, yakni ke Jerman, pada semester akhir nanti.

"Bisa dibayangkan sampai magang di Jerman berapa duit kan, masa iya kita akhirnya tak ada masa depannya," terang mahasiswa tersebut.

Sedangkan mahasiswa Fakultas Marketing mengungkapkan, sejauh ini pihak kampus belum sepenuhnya menjelaskan kepada mahasiswa dan orangtua mahasiswa bahwa semua akan berjalan baik-baik saja.

 “Mereka mengadakan pertemuan dan mengirim surat edaran bahwa semua informasi yang beredar perihal sengketa lahan adalah tidak benar. Melalui surat edaran itu, pihak kampus juga minta agar orangtua mahasiswa meyakini bahwa kampus akan tetap beroperasi dan tidak akan bangkrut dan tidak boleh memberikan komentar kepada pihak luar,” ungkapnya.  

Dia mengaku, informasi yang disampaikan adalah bahwa ada sengketa lahan antara  SinarMas Land dan SGU.

“Tapi versinya beda-beda, ada yang bilang SGU ngutang sama SinarMas Land, ada juga yang bilang SGU enggak salah. Masing-masing fight, saya enggak ngerti siapa yang benar, siapa yang salah," tuturnya.

Adapun dalam surat edaran yang diberikan pihak SGU per tanggal 4 Februari 2016 lalu, kampus mengancam akan melaporkan siapapun pihak eksternal yang dianggap melakukan upaya pencemaran nama baik terhadap rumor sengketa lahan ini. Ancaman itu juga berlaku bagi orangtua mahasiswa.

"Judulnya menanggapi tulisan yang beredar di internet. Suratnya dikirim via email," tandasnya.