TANGERANG-Anak dari Chris Kanter, pemilik Swiss German University yang juga menjabat Director of Communication di Swiss
Geman University (SGU), yakni Christie Kanter mengungkapkan kemungkinan terburuk jika sampai tidak  menemukan jalan keluar 
dalam persoalan mereka dengan pemilik lahan yakni PT Bumi Serpong Damai. 
"Kita akan berusaha mencari tanah di Tangerang yang tentu tak ada kaitan dengan BSD, kan Tangerang luas, ada 
Summarecon dan ada Alam Sutera,” kata Christie kepada wartawan.  
Sedangkan PT Satria Graha Ultima perusahaan lain selain PT Swiss German Center yang juga salah satu direkturnya adalah Christie sendiri, diakui 
dirinya telah membeli ruko di kawasan elite di Kuningan untuk program pasca sarjana.
"PT SGU lain sudah membeli ruko di Kuningan untuk S2," tegasnya.  Baca Juga : Ada PT SGU Lain dalam Sengketa Lahan dengan Sinar Mas Land
Sedangkan pihak PT BSD memutuskan untuk mengajukan gugatan hukum kepada pihak PT Swiss German Uni (SGU) atas sengketa lahan yang 
ditempati SGU sejak 2010 hingga saat ini.  PT BSD mulai mengeluh  kewajiban pembayaran SGU yang sampai saat ini belum dilakukan atas lahan 
dan pembangunan gedung di sana.
"Kami sudah melayangkan gugatan perdata ke Pengadilan Negeri Tangerang, 4 Mei 2016 lalu," kata Managing Director President Office Sinar 
Mas Land Dhony Rahajoe.
Pertimbangan untuk membawa masalah ini ke ranah hukum disebut Dhony dirasa tepat karena dari sejumlah pertemuan dan mediasi tak kunjung membuahkan
hasil. Hal itu pun menurut dia atas usulan mediator. Pembayaran yang dimaksud seharusnya dicicil sejak tahun Januari 2011, bertepatan dengan 
setelah satu tahun ditempatinya bangunan tersebut oleh pihak SGU. "Sampai saat ini sepeser pun kami  belum menerima uang dari mereka (SGU)," katanya. 
Sementara, dari pihak orangtua mahasiswa, sempat mengkhawatirkan kelanjutan perkuliahan anak-anak mereka di SGU. Juga sempat beredar 
kabar bahwa ada kemungkinan kegiatan perkuliahan diberhentikan akibat sengketa lahan tersebut.