TangerangNews.com

Jazuli Ajak Sebarkan Islam Tanpa Radikalisme

Denny Bagus Irawan | Sabtu, 11 Juni 2016 | 18:57 | Dibaca : 3004


Jazuli dalam acara Sosialisasi Empat Pilar MPR di Kampung Teriti Desa Karet, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang. (RADEN BAGUS IRAWAN / TangerangNews)


TANGERANGNews.com-Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPR RI Jazuli Juwaini mengajak masyarakat, terutama generasi muda, untuk tidak terbawa ideologi ekstrim. Ideologi ekstrim ini dinilainya bisa menyeret mereka ke tindakan radikalisme. Ajaran ini, menurutnya, tidak begitu sulit diterima oleh orang-orang yang tidak memahami agama secara baik dan benar. Terlebih bagi anak-anak muda yang jiwanya masih labil.

“Kita harus memahami dan mendudukkan agama secara baik dan benar sesuai jalurnya. Selain itu, ideologi negara ini, yakni Pancasila, tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama yang kita anut. Jika kita berpegang pada agama dan ideologi negara, insya Allah, paham-paham yang keliru seperti radikalisme, tidak akan berkembang di masyarakat luas,” kata Jazuli dalam acara Sosialisasi Empat Pilar MPR di Kampung Teriti Desa Karet,  Kecamatan Sepatan,  Kabupaten Tangerang.

Jazuli memberikan gambaran kilas balik tentang masuk dan berkembangnya Islam di Nusantara ini. Menurutnya, Islam datang ke Indonesia melalui jalan damai, yakni lewat perantara para saudagar Muslim dari negeri Gujarat, India. Mereka, katanya, membawa Islam dengan cara-cara yang menunjukkan Islam sebagai ‘rahmatan lil ‘alamin’.

“Para ulama generasi penerusnya, seperti walisongo juga menyebarkan dakwah Islam dengan cara-cara damai, bukan dengan cara-cara yang keras. Karena itu, kita sebagai penerus Islam harus melestarikan dakwah Islam dengan santun dan bijak,” terang anggota Komisi I DPR ini.

Dia menegaskan bahwa founding fathers bangsa ini juga tidak mengesampingkan dakwah dengan cara-cara damai. Dengan cara ini, menurutnya, pertumbuhan dan perkembangan umat Islam di Indonesia lebih baik. “Apa yang diperjuangkan oleh pendiri bangsa ini melalui dasar negara dan peraturan perundang-undangan, sebagian bersumber dari ruh agama. Oleh karena itu, mari kita terus jaga dan lestarikan agar tidak dikotori oleh paham-paham yang bertentangan dengan apa yang kita anut,” tandasnya.

Empat platform bernegara, yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, kata Jazuli, menjadi modal kuat bangsa Indonesia tinggal landas menuju Indonesia Raya.