TangerangNews.com

Bupati Tangerang Tertarik Adopsi Teknologi Pengolahan Biomassa Hidrotermal

Rangga Agung Zuliansyah | Rabu, 5 Oktober 2016 | 17:26 | Dibaca : 2491


Teknologi Pengolahan Biomassa Hidrotermal (Rangga A Zuliansyah / TangerangNews)


TANGERANGNews.com-Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengaku tertarik dengan teknologi pengolahan sampah dengan sistem hidrotermal yang dibangun pengembang Summarecon Serpong dengan PT Shinko Teknik Indonesia, di Kampung Carang Pulang, Kelurahan Medang, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Rabu (5/10/2016).

“Hadirnya pengolahan biomassa hidrotermal ini dapat membantu mengatasi masalah sampah di Kabupaten Tangerang yang per hari mencapai 1800 ton per hari,” kata Zaki dalam sambutannya saat peresmian Pengolahan Biomassa Hidrotermal.

Menurut Zaki, dari 1800 ton sampah tersebut, hanya 800-900 ton yang bisa diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sedangkan 20 hektare luas TPA Jatiwaringin Kabupaten Tangerang yang masih menggunakan sistem open dumping dipastikan kapasitasnya akan penuh dalam lima tahun lagi.

“Tidak hanya kabupaten, tapi Kota Tangerang dan Tangserang Selatan juga sudah tidak mampu mengatasi masalah sampah. Nanti mau dikemanakan sampah-sampah ini?,” katanya.

Karena itu, dirinya tertarik ingin menerapkan teknologi yang diadopsi dari Jepang ini agar bisa mengurangi sampah Kabupaten Tangerang. Dia berharap bisa bekerja sama dengan PT Shinko Teknik Indonesia selaku pengembang teknologi tersebut.

“Saya cari kemana-mana teknologi ini belum ada di Indonesia, baru di sini saja. Kalau Januari 2017 kita bisa teken kontrak,” katanya.

Sedangkan Gubernur Banten Rano Karno yang juga hadir mengaku kaget dengan dibangunnya Pengolahan Biomassa Hidrotermal. Meski menurutnya teknologi ini bukan hal yang baru, namun Summarecon mau membangun di kawasannya yang dikelilingi perumahan elit.

“Teknologi ini hal yang biasa, bukan hal baru. Tetapi yang membuat saya surprise ini dibangun di lahan primer milik pengembang Summarecon dan baru pertama kali di Indonsia. Artinya pihak swasta mau peduli terhadap masalah sampah ini,” jelasnya.