TangerangNews.com

Sidak ke Bandara Soekarno-Hatta, Budi Karya Kumpulkan Airlines

Denny Bagus Irawan | Sabtu, 24 Desember 2016 | 10:00 | Dibaca : 1172


Budi Karya Sumadi Menteri Perhubungan saat melakukan sidak ke Bandara Soekarno-Hatta. (@TangerangNews.com 2016 / Raden Bagus Irawan)


TANGERANGNews.com-Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan inspeksi mendadak di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Sabtu (24/12/2016). Sejumlah petinggi maskapai ikut dikumpulkan, seperti Garuda Indonesia, Kalstar, Lion Grup, Sriwijaya dan Citylink. Tak hanya itu dari Damri pun datang. 

Budi juga telah meminta petinggi Airnav untuk datang menemui dia. Sebab, dirinya  memandang pentingnya sinergisitas antar mereka. Hal itu juga berkaitan dengan melonjaknya harga tiket pada musim libur natal dan tahun baru 2017 ini. 

"Jumlah penumpang mengalami kenaikan. Kita syukuri berarti tingkat kemakmuran ada. Sedangkan harga tilet naik, lumrah. Asal kan jangan kebangetan, itu yang tidak boleh," ujar Budi. 

Untuk menekan harga tiket, dia meminta Airnav untuk meneliti masih ada atau tidak ruang udara. "Kalau ada harus kasih besok. Saya juga tegur tim saya untuk memberikan slot. Tentunya kalau ada banyak tempat duduk sehingga untuk Jakarta keluar bisa tambah slot dan harga tiket bisa terjangkau," ujarnya. 

Hal itu dilakukan disamping pihaknya memberikan himbauan kepada airlines untuk tidak memanfaatkan kondisi musim liburan seperti ini.  Untuk bandara yang ada di daerah juga Budi mengatakan, saat ini banyak yang sudah bekerja diluar waktu biasa.

"Kita berikan kesempatan untuk bandara di daerah untuk bekerja diluar waktu biasa dengan tambahan insentif," katanya. 

Untuk penerbangan khusus Jakarta dan Bali, Budi meminta maskapai untuk menggunakan pesawat jenis widebody. Tujuannya agar semakin banyak slot yang bisa digunakan. 

Dari sisi darat, Dirjen Perhubungan darat sudah diminta oleh dirinya untuk tidak memberlakukan taksi stiker khusus bandara lagi. Ada pun taksinya nanti wajib berusia paling lama dua tahun.

"Karena begini ya, juga kita harus berpikir, kalau mereka kosong terjadi pemborosan. berapa bahan bakar yang habis kalau sudah di bandara mereka tidak boleh lagi angkut penumpang. Kita kaji, kalau bisa semua bisa ke bandara.Tapi yang jelek kita eliminasi. Nanti pakai sistem, begitu dia pakai obunya itu atau deteksi. Sehingga penbayaran kepada PT Angkasa Pura II via sistem. Ini akan kita berlakukan," katanya.