TangerangNews.com

Hitung Manual KPU, Rano-Embay Unggul di Cilegon

Mohamad Romli | Kamis, 16 Februari 2017 | 19:00 | Dibaca : 3026


Rano Karno dan Embay Mulya Syarief. (@tangerangnews 2017 / Raden Bagoes Irawan)


TANGERANGNews.com-Dua lembaga survei, Indikator dan Indo Barometer, telah melepas rilis terkait perhitungan cepat yang dilakukan di pilkada Banten (15/2). Keduanya secara terbuka menyebut hasil perhitungan cepat yang dilakukan tidak dapat disimpulkan lantaran selisih paslon 2 dan 1 berada dalam rentang margin error.

Melalui rilis yang disampaikan kepada wartawan, Burhanudin Muhtadi yang mengomandoi Indikator menyebut hasil  quick count tidak menghasilkan kesimpulan apapun. Indikator mengakui tidak dapat memprediksi siapa yang bakal menjadi pemenang dalam pesta pemilihan gubernur Banten kali ini.


"Tidak usah saling klaim kemenangan. Hasil perhitungan Indikator tidak memberikan kesimpulan apa-apa. Tunggu saja hasil dan pengumuman resmi KPU," terang Burhanudin saat menanggapi klaim Wahidin dan Andika dalam pilkada Banten.

Bahkan belum satu hari setelah quick count dilaksanakan, hasil resmi keputusan KPU langsung mengoreksi prediksi Indikator yang menyebut paslon 2 kalah di Cilegon. Situs resmi KPU memastikan kemenangan Rano-Embay di angka 57,63%.

 

Senada dengan rilis Indikator, lembaga survei Indo Barometer juga tidak dapat menyimpulkan siapa pemenang pilkada Banten. Dalam keterangannya kepada pers Direktur Indo Barometer, Qodari, meminta kepada seluruh warga Banten untuk bersabar menunggu hasil penghitungan resmi KPU Banten. Hal itu terjadi lantaran selisih kedua paslon yang sangat rapat dalam berada dalam rentang margin error.
Menanggapi hasil quick count yang dirilis Indikator dan Indo Barometer, Rano dan Embay bersepakat untuk menghormati penghitungan suara yang tengah berlangsung di KPU Banten.

"Kami tidak ingin mendahului karena kami menghormati institusi formal penyelenggara pemilu. Kami juga menghormati lembaga-lembaga penyelenggara quick count yang tidak bisa memberikan kesimpulan apapun terkait pemenang pilkada Banten tahun ini. Proses yang dijalankan Indikator dan Indo Barometer itu pasti sudah memenuhi kaidah dan metodologi ilmiah bila akhirnya tak bisa menghasilkan prediksi apapun," kata Rano di hadapan para wartawan yang hadir di kediaman pribadinya.

Rano dan Embay menyampaikan terima kasihnya kepada seluruh warga Banten yang telah memberikan kepercayaan. Dalam kesempatan itu Embay juga mengajak kepada seluruh kader partai dan relawan untuk mengawal rekapitulasi yang tengah berlangsung.

"Kita harus antisipasi berbagai potensi kecurangan yang terjadi. Kita menghadapi kekuatan yang terlatih untuk memanipulasi hasil perhitungan," terang Embay di hadapan wartawan.

Embay juga meminta aparat penegak hukun untuk segera menumpas dan menindaklanjuti berbagai temuan dan indikasi kecurangan yang terjadi sebelum hari pencoblosan.

Embay menyebut beberapa kasus yang perlu mendapat perhatian seperti money politic di Lebak dan Cisauk, Tangerang; penggerebekan di Ciruas, Serang; potensi penggelembungan suara di Kota Tangerang; terbukanya 15 kotak suara Desa Babakan Asem, Teluk Naga; hingga mobilisasi yang dilakukan oleh sejumlah oknum pegawai yang bekerja di Kantor Pemerintahan Kabupaten Serang.


"Kekuasaan yang berakhlaq karimah itu adalah kekuasaan yang lahir dari kehendak dan itikad tulus untuk mengabdi. Tidak boleh menghalalkan segala cara, tidak sepatutnya melakukan kecurangan," tutup Embay.