TangerangNews.com

Ini Penyebab Banjir di Kebon Besar yang Bikin Warganya Meradang

Agus Riyadi (GES) | Selasa, 21 Februari 2017 | 15:00 | Dibaca : 8208


Banjir di pemukiman Kampung Kebon Kosong, Kelurahan Kebon Besar, Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang, ternyata cukup parah. Pantas saja, kondisi itu langsung membuat warga diwilayah tersebut, meradang. (@tangerangnews 2017 / Agus Riyadi (Ages))


TANGERANGNews.com- Banjir di pemukiman Kampung Kebon Kosong, Kelurahan Kebon Besar, Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang, ternyata cukup parah. Pantas saja, kondisi itu langsung membuat warga diwilayah tersebut, meradang.

Pantauan dilapangan menyebutkan, bila ketinggian air diwilayah itu, berkisar dari 40 hingga 1 meter lebih. Pada titik-titik tertentu, bahkan hingga hampir menutupi sebagian rumah.

Rudi, salah seorang warga dilokasi mengungkapkan, bahwa air mulai menggenangi area pemukiman warga, sejak sekira pukul 05.00 WIB dinihari tadi, sesaat setelah hujan deras mengguyur kawasan Tangerang dan sekitarnya.

"Tapi ini mah banjir paling parah, saya tinggal sudah hampir 15 tahunan baru ngerasain banjir parah seperti sekarang ini. Biasanya, dua jam juga sudah surut, sekarang malah keliatan makin naik ini banjirnya," keluh dia.

Hal senada juga dikatakan warga lainnya bernama Rosmilah (51). Sebagai ibu rumah tangga, dirinya mengaku sangat mengeluhkan kondisi ini, apalagi saat ini seluruh perlengkapan rumah tangganya telah terendam air.

Atas kondisi demikian, Rosmilah bersama dengan warga lain yang rumahnya telah terendam banjir parah ini, akhirnya terpaksa harus mengungsi ke sebuah Mushola, tak jauh dari kawasan tersebut.

"Kita sudah ngungsi dari tadi pagi, ya gimana lagi, semua barang di rumah sudah kerendam air. Kompor, kasur dan lemari semuanya kerendem. Boro-boro dari pemerintah kota, dari kecamatan dan kelurahan saja belum ada yang datang. Kita mah berharap supaya masalah ini diatasi, kita ga mau ada banjir, salamin ya ke Pak Arief (Walikota Tangerang)," sindir dia, dan juga iringan keluhan pengungsi lainnya.

Banjir itu melanda sebagian besar warga di 4 RW yang ada diarea pemukiman padat penduduk ini. Kondisi miris, semakin terasa saat terlihat para bocah Sekolah Dasar (SD) pulang sekolah dengan menenteng sepatu mereka, sambil berbasah-basahan.

Tak hanya itu, sesekali juga terlihat para Lansia tengah duduk bengong di teras rumah yang tergenang air. Sayangnya, hingga berita ini dimuat, belum ada tanggapan resmi dari pihak kelurahan maupun kecamatan setempat.