TangerangNews.com

Festival Film Kopi Digelar di The Breeze BSD City

Denny Bagus Irawan | Minggu, 21 Mei 2017 | 00:00 | Dibaca : 2452


Logo Festival Film Kopi. (@TangerangNews2017 / Denny Bagoes Irawan)


 

TANGERANGNEWS.com-Sebagaimana yang telah dilakukan diberbagai negara, industri film di Indonesia juga perlu didukung oleh industri lain agar dapat tumbuh dan berkembang.

Tumbuhnya produksi film, otomatis juga akan mengangkat industri lain yang terlibat di sekitarnya baik dalam skala kecil maupun besar.

Industri kopi yang lebih dulu lahir dan membudaya dapat secara langsung dan tidak langsung mendukung pertumbuhan industri film.

Kopi di Indonesia memiliki sejarah panjang dan kaya, baik dari budaya dan jenisnya. Film dapat menjadi media yang menyadarkan semua pihak betapa kayanya kopi Indonesia.

Karenanya, Sinekopi sebuah organisasi yang datang dari pencinta sinema dan kopi mempersembahkan Festival Film Kopi. Puncaknya akan digelar di The Breeze BSD City pada 2 Oktober 2017.

Sebuah festival film yang bertujuan mengangkat kekayaan kopi Indonesia, melalui film.

"Sinekopi yakin, sinema dan kopi merupakan dua hal yang erat, sebagaimana budaya diskusi di warung kopi telah banyak dilakukan usai menonton film," ujar Panji Mukadis Direktur Program Sinekopo, hari ini.

Festival Film Kopi menghadirkan beberapa program, yaitu pemutaran film pendek baik yang dikompetisikan, maupun non-kompetisi.

#GOOGLE_ADS#

Film pendek yang akan diputar telah diseleksi melalui open-submission  yang berlangsung sejak 5 Mei sampai 30 Agustus 2017.

"Puncak acara dan malam penghargaan akan dilangsungkan 29 September – 02 Oktober 2017 dengan berbagai acara seru.  Termasuk pemutaran di beberapa titik selama beberapa hari," terangnya.

Selain film pendek, festival ini juga membuka submission  untuk video blog  atau vlog  berdurasi maksimal 10 menit, di mana masing-masing vlogger  diharuskan membagikan kisah tentang kopi atau budaya di wilayah masing-masing dan mengirimkannya pada panitia.

"Akan dipilih empat video pemenang yaitu pemenang favorit dan juga pilihan juri," katanya.

Menjelang festival, akan diselenggarakan pemutaran film di beberapa desa bersama petani. Antara lain di Cikalong Wetan Bandung, Gunung Merapi Magelang, dan Gunung Ijen Banyuwangi.

"Pemutaran ini selain sebagai salah satu bentuk promosi festival,  bertujuan juga untuk mendekatkan film pada masyarakat, dan juga memperlihatkan bagaimana usaha-usaha petani telah banyak dinikmati oleh masyarakat luas melalui film," jelasnya.

Harapannya setelah festival berlangsung, film-film yang terseleksi akan mendapat kesempatan terdistribusikan ke berbagai tempat pemutaran.

Baik pemutaran alternatif yang sudah ada, maupun ke kedai-kedai kopi yang kini kian menjamur. Tentu saja Hak Cipta film akan tetap menjadi milik filmmaker.

Festival film kopi ini memiliki hadiah dengan total puluhan juta rupiah untuk diperebutkan.

Bagi Anda yang berminat bergabung, untuk informasi lebih lanjut mengenai Festival Film Kopi dapat mengunjungi website www.festivalfilmkopi.id atau melalui sosial media instagram : @festivalfilmkopi , twitter : @festfilmkopi dan fans page facebook : Festival Film Kopi.