TangerangNews.com

Kadishub Minta Polisi Usut Penyerangan Kantornya

Rangga Agung Zuliansyah | Rabu, 31 Mei 2017 | 23:00 | Dibaca : 1486


Sukanda profesi sebagai satpam, telah menjadi korban atas penyerangan terhadap kantor Dishub, pada Rabu (21/5/2017) petang. (@TangerangNews2017 / Rangga A Zuliansyah)


TANGERANGNEWS.com-Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang Saepul Rohman berharap petugas kepolisian menindak lanjuti secara tegas kasus penyerangan sekelompok orang terhadap kantor Dishub, Rabu (21/5/2017) petang. Pasalnya tindakan premanisme ini sudah kesekian kalinya dialami instansi Pemerintah Kota Tangerang.
 
"Saya minta jajaran kepolisian menindak lanjuti pengrusakan kantor Dishub. Tindakan premansime ini brutal dan merendahkan wibawa aparat pemerintah," katanya.
 
Sebelumnya tindakan premanisme juga pernah dialami petugas kebersihan Kota Tangerang saat bertugas membersihkan sampah. Kasus ini tidak pernah berlanjut hingga tuntas.
 
"Kami berharap kegiatan premanisme diberantas. Ini preseden  tidak baik kalau tidak diselesaikan secara hukum. Dikhawatirkan kalau tidak ditangkap pelakunya, menganggu kondusifiitas  Kota Tangerang," ujarnya.
 
#GOOGLE_ADS#
 
Saepul menjelaskan, penyerangan ini terjadi hanya karena pelaku yang berjumlah tiga orang merasa tidak terima laju sepeda motornya dihentikan petugas Dishub untuk memberikan jalan kepada orang menyeberang.
 
"Pelaku kesal dan menendang petugas kami. Lalu petugas kami reflek dan menegur mereka hingga terjadi cekcok. Kemudian mereka diamankan ke pos satpam untuk diajak bicara," jelasnya.
 
Pihak Dishub juga telah menghubungi rekan-rekan mereka untuk menyelesaikan masalah tersebut. Mereka pun sudah menerima dan sepakat berdamai.
 
"Tapi setelah magrib, mereka datang bertiga berboncengan dengan satu motor. Dua orang masuk sambil membawa pedang," jelasnya.
 
Mereka mencari petugas Dishub yang ribut dengan mereka, tapi tidak ada. Akhirnya mereka pun merusak pos keamanan dan menyabet satu orang satpam , Sukanda, hingga tangannya terluka. "Petugas keamanan kami sudah dilarikan ke rumah sakit," jelas Saepul.