TangerangNews.com

Pasangan Sesama Jenis Pria Rentan HIV AIDS Tertinggi di Tangerang

Mohamad Romli | Senin, 23 Oktober 2017 | 17:00 | Dibaca : 6463


Aktivis Wahana Cita Indonesia, Hady Irawan. (@TangerangNews.com / Mohamad Romli)


TANGERANGNEWS.com-Aktivis Wahana Cita Indonesia, Hady Irawan mengatakan jumlah orang dengan HIV AIDS (ODHA) di Kabupaten Tangerang merupakan yang tertinggi di Banten. Menurutnya saat ini angka ODHA di Banten sudah mencapai sekitar 2000 orang.

"Angka ODHA di Kabupaten Tangerang sudah di atas 800 penderita, tersebar di 10 zona kecamatan, diantaranya Cikupa, Kosambi, Teluk naga, Jayanti, Mauk, Pasar Kemis, Tigaraksa, Kelapa Dua, Balaraja dan Kronjo," ujarnya, Senin (23/10/2017).

Jumlah tersebut, terdapat di lima kelompok populasi tinggi, diantaranya pengguna narkotika dengan jarum suntik, pekerja seks komersial, lelaki seks lelaki, waria dan lelaki beresiko tinggi.

Sementara berdasarkan trend, penyebaran HIV AIDS dibawah tahun 2012, angka tertinggi penggunaan jarum suntik pengguna narkotika dan zat terlarang (napza), namun trend tersebut berubah pada periode 2012 sampai 2015, dimana kelompok pekerja seks, baik itu wanita pekerja seks maupun lelaki pekerja seks, serta waria pekerja seks menjadi kelompok yang beresiko tinggi.

#GOOGLE_ADS#

"Tetapi angka itu sudah mulai bisa dikendalikan melalui penggunaan distribusi kondom yang dilakukan komisi penanggulangan AIDS dan mitra kerjanya sudah mampu melakukan distribusi kondom yang tepat," jelasnya.

Kemudian, trend penyebaran tertinggi HIV AIDS saat ini kembali berubah. Pada periode 2016 ke 2017, kelompok seks lelaki ke lelaki menjadi kelompok tertinggi dalam penyebaran penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh penderitanya tersebut.

"Ternyata ditemukan angka yang cukup signifikan tinggi. Bisa dikatakan naik hingga 80 persen (penyebaran HIV AIDS pada kelompok seks sesama jenis lelaki)," tambahnya.

Menurutnya, edukasi terhadap masyarakat sangat penting untuk dapat terhindar dari penyebaran virus HIV AIDS, terutama bagi ibu rumah tangga yang memiliki suami beresiko tinggi, agar mampu memproteksi keluarganya.

"Jangan sampai lelaki beresiko tinggi tersebut membawa penyakit ke rumah yang menularkan ke pasangannya" tukasnya.(RAZ/HRU)