TangerangNews.com

Lomba Burung Airin Cup 2 Kisruh

Yudi Adiyatna | Senin, 23 April 2018 | 10:00 | Dibaca : 7158


Terjadi Kericuhan para peserta dengan panitia dalam perlombaan burung berkicau Airin Cup 2 yang berlangsung di lapangan Telkom BSD, Minggu (22/4/2018) kemarin, (@TangerangNews/2018 / Yudi Adiyatna)



TANGERANGNEWS.com-Ajang perlombaan burung berkicau bernama Airin Cup 2 yang berlangsung di lapangan Telkom BSD, Minggu (22/4/2018) kemarin, sempat diwarnai kericuhan.

Acara yang berlangsung sejak pukul 09.00 WIB hingga 20.00 WIB tersebut mulanya berjalan lancar tanpa ada kendala. Masalah baru muncul ketika di akhir acara saat pembagian hadiah bagi para juara.

Kapolsek Serpong Kompol Dedy Kurniawan kepada Tangerangnews.com menjelaskan, saat prosesi pembagian hadiah oleh panitia untuk juara ke 7 dan seterusnya, diberikan sertifikat dan masing-masing peserta yang sudah mendapatkan langsung meninggalkan lokasi acara. Sedangkan untuk peserta yang menjadi juara ke 1 - 6 mendapatkan sertifikat dan sejumlah uang.

"Pada saat peserta mau mengambil hadiahnya dari panitia belum bisa menyampaikan secara langsung sehingga menimbulkan kegaduhan," terang Kapolsek.

#GOOGLE_ADS#

Karena kegaduhan yang terjadi, sebagian pihak panitia pun meninggalkan lokasi acara, kemudian peserta yang merasa tak puas dan menganggap panitia tidak bertanggung jawab pun merangsek masuk dan mulai menjarah barang-barang yang ada. Beruntung aparat kepolisian yang berada di lokasi cepat tanggap dan menengahi persoalan.

"Babinkamtibmas mencoba menengahi permasalahan tersebut dan mendapat jawaban dari panitia bahwa hadiah akan ditransfer ke para pemenang," terang Kapolsek lagi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Tangsel Judhianto ketika dikonfirmasi mengatakan, dirìnya menyayangkan adanya kekisruhan yang terjadi di turnamen yang membawa nama Wali Kota Tangsel tersebut, apalagi banyak dari peserta yang hadir berasal dari luar wilayah Tangsel bahkan dari Manado, Sulawesi Utara.

"Dinas pariwisata hanya mensupport. Yang menyelenggarakan dari komunitas, cuma memang pakai nama Bu Wali untuk cup-nya itu, itu yang jadi concern kita," terang Judhianto.(RAZ/HRU)