TangerangNews.com

Warga Cluster Rajeg City Kesulitan Air Bersih, Polisi Kirim Bantuan

Maya Sahurina | Sabtu, 13 Oktober 2018 | 18:24 | Dibaca : 2042


Polsek Rajeg Polresta Tangerang membagikan air bersih kepada warga yang kekurangan air di Cluster Rajeg City Desa Rajeg Mulya, Kecamatan Rajeg. (TangerangNews.com/2018 / Maya Sahurina)


 

TANGERANGNEWS.com-Keluhan warga Cluster Rajeg City di Desa Rajeg Mulya, Kecamatan Rajeg terkait sulitnya mendapatkan air bersih langsung direspon Polsek Rajeg. Setidaknya satu tanki air bersih dikirim untuk membantu warga setempat, Jumat (12/10/2018) malam.

"Kami mendapatkan informasi warga mengeluh kesulitan air bersih, sebagai pengayom masyarakat, kami langsung bertindak," ujar Kapolsek Rajeg AKP Bambang Supeno, Sabtu (13/10/2018).

Lanjut Bambang, bantuan air bersih itu sangat diapresiasi oleh warga. Pasalnya, warga sangat menantikan aksi kepedulian seperti itu, karena kekeringan yang melanda wilayah tersebut  membuat warga kesulitan air bersih.

#GOOGLE_ADS#

Selain itu, kata Bambang, di lokasi tersebut belum ada akses berupa saluran pipa air PAM, sehingga bantuan yang diberikan pihaknya sangat berarti untuk warga.

"Di lokasi tersebut berdasarkan informasi dari warga air tanahnya juga tidak layak konsumsi, sehingga mereka sangat membutuhkan kepedulian kita," tambahnya.

Saat pihaknya terjun ke lokasi, jelas Bambang, warga setempat berharap agar Pemkab Tangerang segera menyediakan layanan air PAM. Karena kesulitan air bersih itu telah berlangsung beberapa tahun terakhir. Sehingga, lanjut Bambang, salah satu solusi yang diinginkan warga, segera ada pipanisasi air PAM.

"Aspirasi warga tersebut tentu akan kami sampaikan kepada pihak terkait. Semoga segera dapat terealisasi" imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, warga setempat mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih. Bahkan salah satu narasumber TangerangNews.com mengatakan, hanya untuk mendapatkan satu ember air, dibutuhkan waktu sekitar dua jam dengan kedalaman sumur bor mencapai 30 meter. Sementara kualitas air tidak layak konsumsi karena diduga air bawah tanah sudah terkena intrusi air laut.(RMI/HRU)