TangerangNews.com

HUT Kota Tangerang ke-26, Ini Harapan Arief

Achmad Irfan Fauzi | Kamis, 28 Februari 2019 | 16:00 | Dibaca : 1103


Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah saat diwawancarai awk media usai Rapat Paripurna Istimewa di gedung DPRD Kota Tangerang, Kamis (26/2/2019). (@TangerangNews / Achmad Irfan Fauzi )


TANGERANGNEWS.com-Usia Kota Tangerang bertambah. Pada 28 Februari 2019 ini, Kota Tangerang genap menginjak usia ke-26 tahun. Sebagai Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah pun memiliki sejumlah harapan untuk membuat kota ini menjadi lebih baik.

"Pada 26 tahun mudah-mudahan ini menjadi motivasi, semangat dari Pemkot Tangerang untuk terus berinovasi, berkreasi, memberikan yang terbaik untuk kemajuan masyarakat Kota Tangerang," ucap Arief selepas Rapat Paripurna Istimewa di gedung DPRD Kota Tangerang, Kamis (26/2/2019).

Arief bertekad, pada tahun 2020 nanti, pelayanan Pemerintah di Kota Tangerang diterapkan secara paperless atau sebuah metode dimana dokumen-dokumen serta data-data didigitalisasi.

"Sekarang kita ingin, di tahun ini kita sudah berusaha karena kita pengen punya target 2020 tuh semua pelayanan pemerintah itu secara paperless. Makanya kita sudah launching aplikasi SiWarga. Masyarakat nantinya bisa menggunakan aplikasi itu menjadi pilihan. Selain yang manual juga tetap dilayani tapi ini harusnya lebih mudah, cepat dan transparan," katanya.

Selain berupaya menerapkan sistem digitalisasi atau mengurangi penggunaan kertas dalam pelayanan publik, Arief juga ingin menekan angka pengangguran yang disebut-sebut sangat tinggi dengan mendorong pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) sehingga bisa membuka lapangan pekerjaan.

"Kita ingin mendorong menggerakkan UKM. Karena disampaikan Pak Gubernur, Kota Tangerang masih bermasalah soal pengangguran," ucapnya.

Arief mengatakan, Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) setempat belakangan ini tengah gencar menyelenggarakan bursa kerja di tiap-tiap kecamatan di Kota Tangerang dengan membuka 2.000 lapangan pekerjaan. Namun realisasinya, yang berpartisipasi hanya 600.

Menurutnya, ia ingin memiliki angka pengganguran secara detail dengan mengetahui alamat para penggangur, bukan total keseluruhan angka pengangguran se-Kota Tangerang yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS).

"Kemarin ada masukan dari teman-teman (Disnaker) ingin mengecek kembali data pengangguran itu. Bahkan kalau perlu kita punya datanya by name by address. Jadi BPS ini kan cuma total, ada bagian dari per-kecamatan ditotal se-kota Tangerang, sehingga kita bisa benar-benar memotivasi, membimbing masyarakat yang butuh lapangan kerja. Ditambah kita ingin mendorong UKM supaya mereka ini nanti juga bisa membuka lapangan kerja lebih banyak," paparnya.

Lebih jauh Arief melanjutkan, bahwa ia konsen dengan persoalan kemacetan yang dimana hingga kini kondisi lalu lintas di kota penyangga Ibukota Jakarta ini masih semrawut. Menurutnya ada 26 titik simpang yang akan dibenahi. Namun, ia tak merinci dari jumlah titik tersebut.

#GOOGLE_ADS#

"Terus juga masalah kemacetan saya sudah sampaikan ada 26 simpang yang ingin kita tata," tuturnya.

Selain itu, kata Arief, ia juga ingin kota ini dilengkapi fasilitas publik di tiap-tiap wilayah seperti gelanggang olahraga (GOR) dan gedung pertemuan.

"Jangan sampai GOR cuma ada di Dimyati. Kita ingin ada juga di wilayah barat, timur, utara dan selatan. Terus juga kita pengen sarana dan prasara itu menjadi event-event tak hanya level kota, tapi juga tingkat regional dan nasional, supaya orang banyak yang datang dan berkunjung," imbuhnya.

Pada momentum hari jadi kota kelahirannya ini, Arief menambahkan bahwa persoalan genangan yang terjadi di sejumlah wilayah dikala hujan deras melanda juga menjadi perhatian penting.

"Ini masih terus kita tangani karena sekarang banyak genangan. Untuk itu besok jam 1 kita undang narasumber dari UNIBRAW (Universitas Brawijaya) untuk berbagi pengalamannya terhadap lurah-lurah, camat termasuk RW yang wilayahnya  tergenang," tukasnya.(MRI/RGI)