TangerangNews.com

Kembangkan Budaya Baca, Kota Tangerang Akan Ada 998 Perpustakaan

Advertorial | Selasa, 12 Maret 2019 | 14:30 | Dibaca : 1258


Anak-anak belajar dengan membaca buku di Perpustakaan Mini Kampung Tematik Karawaci, Kota Tangerang. (TangerangNews/2019 / Achmad Irfan Fauzi)


 

TANGERANGNEWS.com-Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) bakal memfasilitasi jendela dunia atau perpustakaan di setiap lingkungan Rukun Warga (RW).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota Tangerang, jumlah RW di Kota Tangerang mencapai 998. Dari ratusan lingkungan RW tersebut beberapa di antaranya merupakan lingkungan berkonsep Kampung Tematik.

Kabid Pengembangan Perpustakaan DPAD Kota Tangerang Acep Suhardiman mengatakan, pihaknya akan berkontribusi terhadap lingkungan RW dengan menghadirkan perpustakaan demi meningkatkan minat baca masyarakat.

"Kami targetkan tahun 2019 ini perpustakaan akan hadir di seluruh RW," ujarnya saat berbincang dengan TangerangNews di kantor DPAD Kota Tangerang, Selasa (12/3/2019).

Menurutnya, saat ini perpustakaan sudah hadir di ruang-ruang publik seperti di Taman Tematik, kantor Kecamatan. Selain itu, sudah hadir pula empat mobil perpustakaan yang berkeliling untuk memberikan fasilitas baca buku secara langsung kepada masyarakat.

"Sekarang sudah ada 63 perpustakaan masyarakat yang berada di masjid, pesantren dan Lapas," ucapnya.

#GOOGLE_ADS#

Namun, maraknya fasilitas perpustakaan di ruang publik itu tak mengurung niat DPAD untuk terus mengembangkannya agar masyarakat lebih tertarik membaca buku. Terlebih saat ini pihaknya juga tengah mengembangkan aplikasi iTangerang untuk memberikan fasilitas buku dalam genggaman smartphone.

"Memang ini merupakan strategi kita yaitu menyerang masyarakat dengan buku demi memupuk budaya mereka membaca buku. Karena ini jaman digitalisasi, kita serang juga lewat digital yaitu dengan mengakses aplikasi iTangerang," jelasnya.

Sementara itu, Staff Bidang Pengembangan DPAD Kota Tangerang Karyawiguna menambahkan bahwa budaya gemar membaca masih didominasi oleh kalangan pelajar seperti tingkat SD, SMP dan SMA. 

Untuk itu, kata dia, setiap sebulan sekali pihaknya merefresh serial buku di tiap-tiap perpustakaan sehingga dapat menjaring seluruh kelompok masyarakat agar gemar membaca.

"Kalau buku tiap bulan kita refresh. Jadi enggak cuma dikalangan pelajar saja, tapi dari balita sampai ke orang tua juga harus gemar membaca karena ini fokus kita," tukasnya.(ADV)