TangerangNews.com

Menteri BUMN Resmikan Fasilitas dan Ground Breaking Proyek Baru di Bandara Internasional Soekarno-Hatta

Achmad Irfan Fauzi | Jumat, 5 April 2019 | 20:59 | Dibaca : 1364


Menteri BUMN Rini M. Soemarno didampingi Direkut Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin bersama rombongan saat meninjau fasilitas dan proyek di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. (TangerangNews/2019 / Achmad Irfan Fauzi)


TANGERANGNEWS.com-Menteri BUMN Rini M. Soemarno hari ini, 5 April 2019, meninjau berbagai fasilitas dan proyek di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Dalam Airport Project Tour Bandara Internasional Soekarno-Hatta itu, fasilitas-fasilitas terbaru diresmikan oleh Menteri BUMN. Selain itu, Menteri BUMN juga melakukan ground breaking proyek Gedung Pelayanan Angkutan Terpadu (Integrated Building) serta Proyek Peningkatan Aksesibilitas dan juga Revitalisasi Sub Terminal 1C dan Sub Terminal 2F.

Fasilitas-fasilitas yang diresmikan adalah:

1. Stasiun Kereta Bandara

2. Stasiun Kalayang/Skytrain di Terminal 1, 2, 3 serta Stasiun Skytrain Terpadu yang terintegrasi dengan Stasiun Kereta Bandara

3. Depo Skytrain

4. Airport Operation Control Center (AOCC)

5. Sub Gardu Induk Tegangan Tinggi 150 KV, serta Power Station 2 dan 3

Stasiun Kereta Bandara dioperasikan sejak awal 2018 dan hingga kini melayani operasional kereta bandara dari Soekarno-Hatta menuju Stasiun Batu Ceper, Duri, BNI City, hingga ke Bekasi.

Minat masyarakat memilih kereta bandara semakin meningkat seiring dengan ketepatan dan kecepatan waktu (hanya 45 menit menuju bandara dari Stasiun BNI City), serta semakin banyaknya stasiun yang dilayani. Dalam waktu dekat, kereta bandara juga akan melayani keberangkatan dari Stasiun Manggarai.

Menteri BUMN Rini M. Soemarno didampingi Direkut Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin bersama rombongan saat meninjau fasilitas dan proyek di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Menteri BUMN Rini M. Soemarno didampingi Direkut Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin bersama rombongan saat meninjau fasilitas dan proyek di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Sementara itu, Skytrain beroperasi sejak 2017 guna mempermudah perpindahan penumpang pesawat ke Terminal 1, Terminal 2, Terminal 3 dan Stasiun Kereta Bandara. Operasional Skytrain dilengkapi stasiun yang berada di masing-masing titik tersebut, serta juga terdapat depo sebagai tempat perawatan rutin kereta.

Adapun Airport Operation Control Center (AOCC) adalah pos komando terintegrasi yang memantau operasional bandara. AOCC merupakan kolaborasi antara PT Angkasa Pura II selaku airport operator, lalu airline operator, air navigation, dan authorities seperti Karantina, Bea Cukai, Imigrasi, Kepolisian dan sebagainya.

Salah satu hasil dari adanya AOCC adalah tingginya tingkat ketepatan waktu (on time performance/OTP) keberangkatan maskapai di Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang mencapai hampir 94% pada Februari 2019 berdasarkan riset dari OAG.

Menteri BUMN juga meresmikan Sub Gardu Induk Tegangan Tinggi, serta Power Station 2 dan 3, yang memastikan kehandalan kelistrikan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

"Saya sangat bangga direksi Angkasa Pura II berani dengan agresif mau menginvestasikan untuk pengembangan Bandara Soekarno-Hatta, yang saya tahu untuk proyek-proyek ini sebesar Rp 9 triliun seluruhnya," ujar Menteri BUMN Rini M. Soemarno.

"Saya bangga dengan kinerja direksi AP II selama 4 tahun ini. Saya yakin, bukan saya saja, tapi secara internasional Bandara Soekarno-Hatta mendapat banyak pengakuan dunia."

"Saya yakin Bandara Soekarno-Hatta dapat menjadi salah satu bandara terbaik dan teramai di dunia," ujar Menteri BUMN.

#GOOGLE_ADS#

Di samping meresmikan berbagai fasilitas tersebut Menteri BUMN juga melakukan ground breaking sejumlah proyek, yakni:

1. Integrated building

2. Revitalisasi Terminal 1C dan 2F

3. Fly over aksesibilitas Bandara Internasional Soekarno-Hatta

Integrated building akan memiliki konsep untuk penyelenggaraan MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) serta menjadi pusat pelayanan angkutan moda terpadu.

Di bangunan itu akan terdapat hotel, perkantoran, pusat perbelanjaan serta mengintegrasikan moda transportasi publik yang kereta, bus, hingga taksi.

Kemudian, revitalisasi Terminal 1C dan 2F guna meningkatkan pelayanan dan kenyamanan bagi penumpang pesawat. Revitalisasi seluruh Terminal 1 dan 2 nantinya akan membuat kapasitas meningkat dari saat ini masing-masing 9 juta penumpang menjadi masing-masing 18 juta penumpang.

Lalu proyek fly over yang berlangsung merupakan upaya untuk mengurai kepadatan di jalan akses Bandara Internasional Soekarno-Hatta dengan wilayah sekitar yakni Rawa Bokor.

"Angkasa Pura II tidak berhenti mengembangkan Bandara Internasional Soekarno-Hatta meski saat ini sudah sejajar dengan bandara berkelas dunia lainnya. Kami berupaya agar pelayanan dan fasilitas dapat semakin baik," jelas Direkut Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin.(RMI/HRU)