TangerangNews.com

Ini Tuntutan Buruh Tangerang yang Berangkat ke Istana Negara

Achmad Irfan Fauzi | Rabu, 1 Mei 2019 | 15:57 | Dibaca : 1258


Ribuan buruh merayakan Hari Buruh Internasional di sekitaran Patung Arjuna Wijaya, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (1/5/2019). (@TangerangNews / Mohamad Romli)


 

TANGERANGNEWS.com-Ribuan buruh dari Tangerang turut serta berdemonstrasi di sekitaran Istana Negara, Jakarta, Rabu (1/5/2019).

Para buruh dari Tangerang yang turut serta berdemonstrasi itu berbagai aliansi yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Nasional (KSN) seperti Kasbi dan Federasi Serikat Buruh Karya Utama (FSBKU).

Ada sejumlah tuntutan yang disuarakan para buruh asal Tangerang pada momentum Hari Buruh Internasional atau May Day ini.

Sekretaris Umum FSBKU Tangerang, Zaenal Rusli mengatakan, tuntutan yang disuarakan adalah menghapus Peraturan Presiden No 78/2015.

"Tuntutan kami tetap cabut PP 78 dan hapus kontrak outsourcing," ujarnya kepada TangerangNews, Rabu (1/5/2019).

Rusli mengungkapkan, para buruh juga harus mempunyai alat politik sendiri sehingga tidak dikuasai oligarki. Selain itu, kata Rusli, buruh pun ingin merevisi Undang-undang pemilu.

"Kami ingin bangun alat politik alternatif yang saat ini dikuasai oleh oligarki kalau buruh harus mempunyai alat politik sendiri," jelasnya.

#GOOGLE_ADS#

"Kami ingin revisi UU pemilu. UU tentang kepartaian. Karena kalau terlalu berat, buruh tidak bisa berkuasa dan tidak bisa membangun partai politik sendiri. Kalau UU itu tidak direvisi, ya kita akan terus dikuasai oligarki sama partai-partai borjuis itu lah," paparnya.

Ia juga berharap, pergerakan buruh harus tetap militan dan solid serta revolusioner.

"Buruh bersama rakyat itu harus membangun kekuatan yang masif, revolusioner agar kita tidak selalu terkungkung dengan kekuasaan oligarki," imbuhnya.

Pantauan TangerangNews, ribuan buruh tersebut tidak dapat menyampaikan aspirasinya secara langsung di depan istana negara. Mereka hanya dapat menggelar aksi disekitaran patung Arjuna Wijaya, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat. Mereka yang ingin merangsek ke depan Istana Negara dihalau petugas dengan kawat berduri di lokasi tersebut.

Pukul 12.00 WIB, berangsur-angsur massa aksi mulai membubarkan diri kembali ke daerah asal, namun ada juga yang masih tetap bertahan, salah satunya massa buruh dari Tangerang.(RMI/HRU)