TangerangNews.com

Operasi Pengamanan Pemilu 2019 di Tangerang Sukses

Maya Sahurina | Senin, 21 Oktober 2019 | 19:00 | Dibaca : 356


Polresta Tangerang menggelar kegiatan apel konsolidasi Operasi Mantap Brata Kalimaya di depan Gedung Serba Guna (GSG), Puspemkab Tangerang, Senin (21/10/19). (TangerangNews/2019 / Maya Sahurina)


 

TANGERANGEWS.com- Pelaksana Harian Kapolresta Tangerang AKBP Komarudin memimpin apel konsolidasi Operasi Mantap Brata Kalimaya di depan Gedung Serba Guna (GSG), Puspemkab Tangerang, Senin (21/10/19).

Apel diikuti seluruh personel yang terlibat dalam operasi untuk pengamanan seluruh tahapan Pemilu 2019 itu. Diantaranya unsur Polresta Tangerang, Dandim 0510 Tigaraksa, serta Dishub dan Satpol PP Kabupaten Tangerang.

Polresta Tangerang menggelar kegiatan apel konsolidasi Operasi Mantap Brata Kalimaya di depan Gedung Serba Guna (GSG), Puspemkab Tangerang, Senin (21/10/19).

Dalam amanatnya, Komarudin menyampaikan, Operasi Mantap Brata berlangsung satu tahun lebih. Pada operasi itu, kata dia, pengamanan fokus pada segala tahapan mulai dari penetapan peserta Pemilu 2019, masa kampanye, masa tenang, hingga pemungutan suara.

"Termasuk masa rekapitulasi suara dan tahapan-tahapan setelahnya hingga tahap akhir yakni pelantikan Presiden dan Wakil Presiden," kata Komarudin.

Dikatakan Komarudin, apel konsolidasi pada hakikatnya dilaksanakan untuk memastikan kembali kelengkapan dan kesiapan personel serta sarana dan prasarana yang dilibatkan pada operasi itu. Secara keseluruhan, kata dia, pelaksanaan Operasi Mantap Brata di Polres Kota Tangerang berjalan dengan baik.

"Operasi pengamanan pada Operasi Mantap Brata mulai dari tahapan awal hingga tahapan akhir atau secara keseluruhan telah berjalan dengan sesuai harapan," ujarnya.

Komarudin juga menyebut, pelaksanaan operasi telah sesuai dengan konsep operasi, baik dari sisi metode ataupun cara bertindak. Hal itu ditandai dengan terwujudnya situasi kamtibmas yang aman dan kondusif.

#GOOGLE_ADS#

Baca Juga :

 

Dia menyatakan, perjalanan Pemilu 2019 diwarnai tajamnya gesekkan antar pandangan atau dukungan politik. Gesekkan itu, kata dia, kemudian diperparah dengan maraknya hoaks, ujaran kebencian, ujaran provokatif, serta kampanye hitam yang mengatasnamakan isu yang paling sensitif yakni isu agama. Polarisasi di masyarakat, lanjut dia, menjadi kian panas. 

Menurut dia, berbagai upaya telah dilakukan mulai dari metode cooling system di media sosial, menebar pesan-pesan politik damai, dan menindak tegas para pelaku penyebar hoaks, kampanye hitam, dan ujaran kebencian. 

"Kita pun menindak tegas para pelaku pidana Pemilu," katanya.

Dengan berbagai metode pendekatan, Komarudin berujar, tim pengamanan dapat mengimbangi berbagai macam gangguan dan duri pada seluruh tahapan Pemilu 2019. 

"Stabilitas kamtibmas relatif dapat kita kendalikan dengan tanpa mengurangi apalagi menghilangkan hak-hak konstitusional warga negara," pungkasnya.(RMI/HRU)