TangerangNews.com

Anak-anak Korban Banjir di Pesona Serpong Diberi Trauma Healing

Rachman Deniansyah | Selasa, 4 Februari 2020 | 21:21 | Dibaca : 630


Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie saat memberikan bantuan kepada anak-anak korban banjir di Pesona Serpong, Kademangan, Setu, Tangsel. (TangerangNews / Rachman Deniansyah)


 

TANGERANGNEWS.com-Pemerintahan Kota Tangerang Selatan memberikan trauma healing bagi anak-anak yang menjadi korban saat banjir melanda Perumahan Pesona Serpong, Kademangan, Setu, Tangsel, awal tahun lalu.

Trauma healing tersebut diberikan guna menghilangkan trauma dan memberikan semangat kembali kepada anak-anak yang terdampak banjir saat itu. 

Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, bencana terjadi saat itu merupakan sebuah ujian.

"Yakin Allah SWT Maha Adil dan kita semua diberikan ujian dan kita semua adalah orang terpilih yang diberikan ujian karena Allah tahu kita bisa melewatinya," ucap Benyamin di lokasi, Selasa (4/1/2020)

Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie saat memberikan bantuan kepada anak-anak korban banjir di Pesona Serpong, Kademangan, Setu, Tangsel.

Pemkot Tangsel, kata Benyamin, berusaha sekuat tenaga untuk membantu mengatasi ujian yang dialami warga tersebut.

"Walaupun tidak semudah membalikan telapak tangan, tapi kita berfikir keras bagaimana kondisi yang kita alami kemarin dapat kita atasi bersama," imbuhnya. 

#GOOGLE_ADS#

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangsel Wahyunoto menjelaskan, trauma healing ini sebagai bentuk kepedulian Pemkot Tangsel kepada para korban terdampak banjir, khususnya bagi anak-anak kecil.

"Kita harus peduli terhadap anak-anak terdampak banjir, maka kita berikan bantuan dan trauma healing tersebut," tuturnya.

Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie saat memberikan bantuan kepada anak-anak korban banjir di Pesona Serpong, Kademangan, Setu, Tangsel.

Selain trauma healing, kata Wahyu, pihaknya juga memberikan bantuan berupa perlengkapan sekolah.

Ia berharap, bantuan dan trauma healing itu bisa mengembalikan keceriaan dan semangat anak-anak. 

"Supaya tetap semangat dan tidak terganggu kegiatan belajar mengajarnya. Anak-anak harus kembali ceria," pungkasnya.(RMI/HRU)