TangerangNews.com

Pelajar SD di Pinang Ikuti Pelatihan Dokter Cilik

Achmad Irfan Fauzi | Senin, 17 Februari 2020 | 18:01 | Dibaca : 984


Petugas PMI memberikan contoh praktik pertolongan pertama kepada siswa sekolah dasar dalam pelatihan dokter cilik, Senin (17/2/2020). (@TangerangNews / Achmad Irfan Fauzi )


TANGERANGNEWS.com–Puskesmas Kunciran Baru bekerjasama dengan PMI Kota Tangerang menggelar pelatihan dokter kecil bagi sejumlah pelajar sekolah dasar (SD) di Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Senin (17/2/202).

“Pelatihan dokter kecil ini, salah satu program kerja yang ada di Dinas Kesehatan dan bertujuan untuk melatih siswa agar bisa menjadi dokter kecil di sekolah mereka, sehingga siswa tersebut bisa menangani insiden kecil yang terjadi di sekolah,” ujar Rahmawati,  koordinator dokter cilik PMI Kota Tangerang.

Ia menjelaskan dalam kegiatan ini PMI memberikan berbagai materi kepada para peserta pelatihan. Materi yang diberikan seperti patah tulang, pembalutan luka, luka lecet, serta pengangkatan korban pingsan.

“Materi-materi sederhana ini kami harap dapat mengajarkan para peserta minimal dapat memberi pertolongan pertama pada kecelakaan-kecelakaan kecil yang dapat terjadi di lingkungan sekolah,” katanya. 

Penanggungjawab unit kesehatan Puskesmas Kunciran Baru Silvi Septi mengatakan tujuan pelatihan dokter cilik ini untuk pembinaan siswa di sekolah agar dapat menjadi roll model bagi siswa. 

Lalu, kata dia, menjadi contoh yang baik dan juga untuk membantu jika ada hal-hal yang berkaitan kesehatan di sekolah sehingga bisa melakukan pertolongan pertama. 

Petugas PMI memberikan contoh praktik pertolongan pertama kepada siswa sekolah dasar dalam pelatihan dokter cilik, Senin (17/2/2020).

#GOOGLE_ADS#

Pihaknya juga mengharapkan siswa dapat membantu temannya disaat terluka dan juga bisa mengajarkan teman-temannya dalam melakukan pertolongan.

"Kami mengadakan kegiatan ini ada beberapa gelombang. Saat ini gelombang pertama pada tanggal 17-18 yang diwakili oleh 8 sekolah yang ada di wilayah kunciran baru dengan jumlah siswa 75 peserta. Dan akan dilanjut pada gelombang kedua pada tanggal 24-25 Februari 2020," ungkapnya. 

Untuk itu, tidak hanya diberikan materi secara teori, dalam kesempatan tersebut PMI juga mengajak para peserta untuk melakukan praktik cara menggunakan masker, sarung tangan, pengangkatan korban dan menutup luka dengan benar.

“Jadi, pelatihan ini sekaligus memberikan praktek sehingga dapat langsung diterapkan di rumah maupun disosialisasikan kepada yang lainnya,” pungkasnya. (RAZ/RAC)