TangerangNews.com

Nenek Ditolak Layanan Kesehatan Tangerang Tewas di BecakĀ 

Redaksi | Kamis, 23 April 2020 | 17:17 | Dibaca : 95371


Tampilan Screenshot atau tangkapan layar video nenek meninggal di becak setelah tidak mendapatkan pelayanan kesehatan. (@TangerangNews / Istimewa)


TANGERANGNEWS.com–Memilukan dialami seorang nenek. Dia sakit dan memerlukan pertolongan dengan segera, tetapi ditolak di layanan kesehatan hingga akhirnya meninggal dunia di becak. 

Peristiwa itu terjadi di Kota Tangerang pada Rabu (23/4/2020) malam. Pembaca menyampaikan informasi ini kepada TangerangNews karena mengaku kecewa atas pelayanan kesehatan di Kota Tangerang. 

Diceritakan, awalnya Supri bersama para warga sedang bertugas di posko jaga Covid-19 RW 7, Sukasari, Kota Tangerang. 

Lalu, ada warga asal Babakan Kampung Teladan yang membawa seorang nenek ke Klinik YKS dekat Pasar Lama untuk mendapatkan penanganan medis. 

"Saat itu ibu-ibunya sedang kritis sudah sesak nafas di becak," kata Yanti Empie, Kamis (23/4/2020). 

Klinik YKS biasanya beroperasi 24 jam. Namun, dalam dua pekan terakhir, klinik itu tidak memberikan pelayanan 24 jam atau tutup lebih awal.

Dilaporkan, ketika sang nenek bersama keluarganya datang ke klinik tersebut, masih ada sejumlah karyawan dan dokter. 

#GOOGLE_ADS#

"Kami sangat meminta tolong kepada karyawannya untuk kasih pertolongan kepada ibu itu. Lalu karyawannya nyamperin dokter itu di mobil. Tapi dokter itu menolak dengan alasan sudah tutup dan ada urusan," katanya. 

Akhirnya warga dan keluarga pun membawa sang nenek ke RSUD Kota Tangerang karena lokasinya dekat dengan klinik dan berharap mendapatkan pelayanan BPJS. 

Dalam perjalanan, sang nenek dibawa dengan becak. "Kami sudah menelepon ambulans gratis tapi posisi sedang jauh. Sedangkan pasien harus segera ditolong. Tapi sampai sana ternyata RSUD hanya khusus menangani pasien corona, tidak bisa menerima yang lain," ungkapnya.

Ibu itu lagi-lagi mendapatkan penolakan dari layanan kesehatan. Seperti diketahui, RSUD Kota Tangerang sejak Senin kemarin memang menutup layanan poliklinik umum. Pihak RSUD juga hanya memberikan pelayanan bagi penderita virus corona. 

"Hingga akhirnya ibu itu meninggal di becak. Kami sudah meminta kebijaksanaan pihak RSUD kota untuk meminjam unit ambulans untuk antar jenazah ke rumah. Tapi tidak boleh karena khusus pasien covid dan menelepon ambulans gratis posisi sedang antar jenazah juga," paparnya. 

Sang ibu akhirnya meninggal dunia di becak dengan kondisi mulut berbusa. Jenazahnya pun dibawa kembali ke rumah duka di Babakan Kampung Teladan dengan menggunakan becak. Pihak keluarga pun kecewa atas pelayanan kesehatan seperti ini. 

"Saya perwakilan dari keluarga almarhumah memvideokan ini atas permintaan keluarga yang dtinggalkan. Mereka kecewa sampai ibu mereka tidak dapat ditolong," pungkasnya. (RMI/RAC)