TangerangNews.com

Over Kapasitas, Longsor Sampah TPA Cipeucang Hingga 100 Ton

Rachman Deniansyah | Jumat, 22 Mei 2020 | 21:40 | Dibaca : 1158


Tumpukkan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang mengalami longsor, Serpong, Tangerang Selatan, Jumat (22/5/2020). (TangerangNews / Rachman Deniansyah)


TANGERANGNEWS.com-Tumpukan sampah yang menggunung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Serpong, Tangerang Selatan telah melebihi (over) kapasitas.

Kelebihan kapasitas itu berdasarkan perhitungan luas tanah dan ketinggian sampah

"Contohnya, kita ada dua landfill, yang pertama luasan keseluruhan 2,5 hektare. Nah kalau dihitung, tinggi maksimal untuk volume (sampah), hanya menampung sekitar 16 meter gitu. Jadi 16 meter tinggi dikalikan 2,5 hektare luas, nah itu maksimal volumenya," tutur Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan Yepi Suherman, saat dihubungi awak media, Jumat (22/5/2020).

Sementara, volume sampah yang ditampung di TPA Cipeucang telah melebihi kapasitas luas lahan.

#GOOGLE_ADS#

Baca Juga :

"Iya (lebih dari 16 meter). Jadi ambang batas amannya itu 16 meter (untuk saat ini)," sambungnya. 

Akibatnya, turap penyangga tumpukan sampah pun tak sanggup menahan volume sampah yang kian meningkat setiap harinya.

"Kondisi landfill sudah overload,  cuma kami juga bingung, karena yang akan dibuang ke (TPA) Nambo, Bogor belum operasional. Mau tidak mau mengupayakan dengan meratakan landfill sambil menunggu pembangunan landfill 3 oleh pusat. Maka tiap hari 300 ton ke TPA," paparnya. 

Akibatnya, saat terjadi hujan yang belakangan terus mengguyur wilayah Tangsel, tumpukan sampah tersebut pun longsor dan tumpah ke Sungai Cisadane.

Pantauan TangerangNews di sekitar lokasi, terlihat hampir dari setengah badan sungai Cisadane tertutup sampah tersebut. Dinas Lingkungan Hidup memperkirakan volume sampah yang tumpah ke sungai Cisadane mencapai sekitar 100 ton. 

"Kalau lihat foto sih cukup banyak. Sekitar 100 ton," tuturnya. 

Saat ini, longsoran sampah yang menutup badan Sungai Cisadane itu tengah dikeruk menggunakan dua alat. (RMI/RAC)