TangerangNews.com

Tiga Hal Ini Rawan Terjadi di Pilkada Tangsel Saat Pandemi

Rachman Deniansyah | Selasa, 30 Juni 2020 | 15:32 | Dibaca : 250


Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia (Bawaslu RI) Fritz Edward Siregar saat berkunjung ke Kantor Bawaslu, Tangsel, Selasa (30/6/2020). (@TangerangNews / Rachman Deniansyah)


TANGERANGNEWS.com-Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tangerang Selatan rencananya akan dilaksanakan di tengah pandemi COVID-19 pada Desember mendatang. Pelaksanaannya dinilai bakal memunculkan sejumlah kerawanan.

Hal tersebut dipaparkan Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia (Bawaslu RI) Fritz Edward Siregar saat berkunjung ke Kantor Bawaslu Tangsel di Jalan Alamanda, Rawa Buntu, Serpong, Selasa (30/6/2020).

Fritz memaparkan, kerawanan pertama yang akan muncul pada perhelatan Pilkada Tangsel mendatang, tentunya adalah terkait penularan COVID-19.

"Atas hal itu, penerapan protokol menjadi standar utama dalam segala tindakan. Kami tidak ingin muncul cluster-cluster (penularan) baru dalam Pilkada nanti" ujar Fritz, Selasa (30/6/2020).

#GOOGLE_ADS#

Kemudian, kerawanan kedua yakni munculnya praktek politik uang atau money politik yang kian meninggi.

"Karena sekarang ekonomi melambat, banyak masyarakat yang di-PHK. Sehingga peluang untuk politik uang semakin besar," tuturnya.

Selain itu, kerawanan selanjutnya yang akan menjadi perhatian utama bagi Bawaslu, adalah penyaluran bantuan sosial (bansos) COVID-19 di setiap daerah, termasuk Tangsel. 

"Karena untuk Kepala Gugus Tugas dalam penanganan COVID-19 ini kan kebanyakan adalah kepala daerah," imbuhnya.

Jadi atas hal itu, dimungkinkan bahwa setiap kepala daerah berpeluang dalam memanfaatkan momen penyaluran bansos tersebut. 

"Seperti misalnya, kepala daerah sengaja membagikan bansos dengan label, foto, atau lambang lainnya dalam bantuan tersebut," pungkasnya. (RAZ/RAC)