TangerangNews.com

Masalah Kulit Ini Banyak Dikeluhkan saat Pandemi di RSU Tangsel

Advertorial | Senin, 13 Juli 2020 | 08:45 | Dibaca : 865


dr. Bimo Aryo Tejo Sp. KK saat memeriksa kondisi pasiennya di Poli Kulit & Kelamin RSU Kota Tangsel. (TangerangNews.com / Rachman Deniansyah)


 

TANGERANGNEWS.com-Meski di tengah kondisi pandemi COVID-19, Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tangerang Selatan tetap memberikan pelayanan kesehatan secara optimal kepada masyarakat. 

Konsistensi itu dibuktikan dengan tetap dibukanya seluruh pelayanan poli yang dibutuhkan masyarakat, seperti halnya poli kulit dan kelamin.

dr. Bimo Aryo Tejo Sp. KK saat memeriksa kondisi pasiennya di Poli Kulit & Kelamin RSU Kota Tangsel.

Dokter spesialis kulit dan kelamin RSU Kota Tangerang Selatan Bimo Aryo Tejo mengatakan selama pandemi, poli kulit dan kelamin akan tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat, namun dengan jadwal yang sedikit berbeda dari jadwal biasanya. 

"Poli kulit dan kelamin saat sebelum Corona, buka dari hari Senin sampai Jumat. Tapi, karena disarankan untuk mengurangi jadwal praktek, saat ini kami buka setiap hari Senin dan Jumat," ucap Bimo di ruangannya, Jumat (10/7/2020).

dr. Bimo Aryo Tejo Sp. KK saat memeriksa kondisi pasiennya di Poli Kulit & Kelamin RSU Kota Tangsel.

Sedangkan untuk waktunya, Poli Kulit dan kelamin mulai melayani pasien dari pukul 09.00 WIB hingga siang hari. 

"Ya saat Corona ini, kita tetap melayani pasien. Pasien yang datang pun cukup banyak. Dalam sehari kita bisa melayani sekitar 11 hingga 20 pasien," ujarnya.

Mereka datang dengan keluhan yang berbeda-beda. Namun untuk selama pandemi ini, masalah kulit yang paling sering dikeluhkan adalah efek samping dari pemakaian masker.

Seperti diketahui, semenjak COVID-19 mewabah, setiap orang wajib memakai masker saat kapan dan di manapun.

"Masalah paling banyak itu adalah iritasi kulit karena penggunaan masker," terang Bimo.

Iritasi pada kulit kerap terjadi pada orang yang memakai masker dengan waktu yang lama. 

dr. Bimo Aryo Tejo Sp. KK saat memeriksa kondisi pasiennya di Poli Kulit & Kelamin RSU Kota Tangsel.

"Kalau kulit ditutup lama dengan kondisi yang lembap, basah, dan keringetan, ya kuman akan berkumpul. Itu akan memicu iritasi kulit. Selain itu, infeksi lainnya juga akan bisa terjadi," paparnya.

Biasanya, permasalahan kulit akibat penggunaan masker terlalu lama itu dialami oleh petugas medis yang menjadi garda terdepan dalam hal kesehatan.

"Sebab kalau masyarakat bisa lebih fleksibel. Seperti misalnya kalau sampai rumah, bisa dilepas dan tidak dipakai lagi. Berbeda halnya dengan petuga medis. Ia terpaksa harus pakai selama enam sampai delapan jam dalam sehari, jika bekerja," tuturnya.

Meski demikian, masyarakat harus tetap memperhatikan kulitnya saat menggunakan masker. Hal yang paling tepat untuk mencegah masalah kulit adalah pemilihan masker yang akan digunakan.

#GOOGLE_ADS#

"Kadang ada juga yang sering terjadi adalah memakai masker dalam kondisi full make up. Itu akan memicu jerawat untuk timbul. Jika ingin memakai masker, sebaiknya jangan pakai make up. Kalau bisa dihindari dulu, jadi nanti lebih aman," terang Bimo.

Menurut Bimo, hal selajutnya yang perlu dilakukan untuk menghindari masalah kulit adalah dengan melakukan pemeriksaan secara rutin. 

Masyarakat dapat langsung memeriksakan kulitnya ke Poli Kulit dan Kelamin di RSU Tangsel.

"Sebab pelayanan untuk keluhan kulit dan kelamin di RSU Tangsel ini sangat bagus. Jadi meski Corona, kami masih buka dan melayani juga," pungkasnya.