TangerangNews.com

Kurangi Sampah Plastik, Benyamin Minta Daging Kurban Dikemas Daun

Rachman Deniansyah | Jumat, 31 Juli 2020 | 19:17 | Dibaca : 331


Hewan Kurban di Tangsel. (TangerangNews.com / Rachman Deniansyah)


 

TANGERANGNEWS.com-Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie meminta pengurus masjid dan panitia kurban turut mengurangi sampah plastik saat momen Idul Adha 1441 Hijriah. 

Sampah masih menjadi persoalan yang harus diselesaikan Pemkot Tangsel. Pembagian hewan kurban turut memicu meningkatnya sampah plastik di kota yang mengandalkan TPA Cipeucang yang sempat ambrol beberapa waktu lalu.

"Kalau bisa diusahakan tidak menggunakan plastik, tapi menggunakan yang lain," kata Benyamin saat dihubungi TangerangNews, Jumat (31/7/2020).

Benyamin menyarakan menggunakan kemasan alternatif yang dapat didaur ulang atau jika terpaksa dibuang masuk kategori sampah organik, sehingga ramah lingkungan.

"Memakai besek misalnya. Kemudian dapat juga menggunakan daun, dan lain sebagainya," imbuhnya. 

Diketahui, pemotongan hewan kurban di Tangsel tak hanya dilakukan hari ini, sebagian besar akan melakukannya esok hari, Sabtu (1/8/2020).

#GOOGLE_ADS#

Ben, demikian sapaan akrabnya, juga meminta tidak terjadi kerumunan warga, mengingat pandemi Corona belum berlalu.

"Saya berharap, sesuai dengan imbauan kami, (daging kurban) dibagikan kepada yang berhak, kepada mustahiknya. Mudah-mudahan itu bisa diantarkan ke tempat masing-masing (door to door)," harapnya. 

Kendati demikian, jika memang pembagian harus dilakukan seperti bisa, ia meminta kepada panitia penyembelihan untuk berkoordinasi dengan pihak kepolisian setempat. 

"Kalau umpanya mustahiknya mau ambil sendiri, juga harus jaga jarak. Panitia penyembelihan hewan kurban dapat bekerjasama dengan petugas kepolisian setempat. Diatur nanti kalau memang bagi di tempat," pungkasnya.

Momen Idul Fitri dan Idul Adha kerap memicu peningkatan volume sampah di Tangsel. Pada Idul Fitri 1440 Hijriah, berdasarkan informasi yang dihimpun, terjadi peningkatan volume sampah hingga 50 ton dari rata-rata 300 ton per hari.

Demikian pun, diawal diberlakukannya status pembatasan sosial berskala besar (PSBB), volume sampah meningkat hingga 10 persen.

Sementara, Pemkot Tangsel masih mengandalkan pengelolaan sampah di TPA Cipeucang yang luasnya hanya 2,5 hektare persegi. 

Dengan volume sampah yang terus bertambah, turap penahan TPA tersebut jebol pada Jumat (22/5/2020) lalu. Diperkirakan 50 sampai 100 ton sampah tumpah ke Sungai Cisadane. Hal ini membuat Pemkot Tangsel melalui Dinas Lingkungan Hidup cukup kewalahan melakukan pengangkatan sampah tersebut dari badan sungai.(RMI/HRU)