TangerangNews.com

KPU Kecewa Hasil Tes Swab Lambat, Ini Jawaban Dinkes Tangsel

Rachman Deniansyah | Kamis, 17 September 2020 | 21:43 | Dibaca : 745


Deden Deni Plt Dinas Kesehatan Tangsel. (@TangerangNews / Rachman Deniansyah)


 

TANGERANGNEWS.com-Komisioner dan satu pegawai Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang Selatan dinyatakan positif COVID-19. Namun, hasil tes swab dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Tangsel dinilai lambat diterima oleh lembaga penyelenggara pemilu tersebut.

Sehingga, Achmad Mudjahid Zein, komisioner yang positif Corona itu, tetap beraktivitas seperti biasa menjalankan tahapan Pilkada. Bahkan, ia sempat berinteraksi dengan banyak orang.

Ketua KPU Tangsel Bmbang Dwitoro pun mengkritik kinerja Dinkes. Ia menyayangkan lambatnya hasil tes swab itu diterima institusinya. Pemeriksaan digelar 29 Agustus sampai 1 September lalu. Namun hasilnya baru diketahui pada Rabu (16/9/2020) kemarin.

Menanggapu hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel Deden Deni mengatakan, untuk mengetahui hasil swab membutuhkan waktu. 

"Maksimalkan 14 hari paling lama. Iya kan sampel kita itu dikirimkannya ke Litbangkes, ke Lab UI, ke Labkesda Provinsi, ke UIN. Di sana juga tergantung jumlah sampel spesimen yang mereka periksa," terang Deden saat dihubungi awak media, Kamis (17/9/2020). 

Menurut Deden, lamanya hasil tes swab itu keluar juga tergantung jumlah kasus yang kini terjadi di Tangsel. 

#GOOGLE_ADS#

"Antre, apalagi akhir-akhir ini kan banyak kasus. Ya otomatis mereka numpuk juga Spesimen yang harus diperiksa," tuturnya. 

Selain itu, waktu pemeriksaan hasil tes swab juga tergantung pada laboratorium yang digunakan oleh Dinas Kesehatan. 

"Kemarin kita masih bergantung ke laboratorium lain, ya tentu kita juga enggak bisa memaksa supaya bisa didahulukan. Nah kalau sekarang kan kita punya Labkesda tuh, nah kalau itu mungkin,” katanya.

“Sekarang sudah beberapa minggu kita operasionalkan alat swab yang kita punya di Labkesda," tambahnya.

Deden pun menambahkan, pihaknya tidak menunda hasil swab disampaikan ke KPU Tangsel. 

"Enggak (ditunda-tunda). Kalau kita secepat mungkin untuk bisa diterima. Ini juga kan sampel ada batas kadaluarsa, bisa rusak kalau kelamaan disimpan. Itu akan rusak juga.,” katanya.

“Makanya kami kalau sehari selesai (swab test) langsung dikirim ke Laboratorium baik Litbangkes, ke Lab UI, atau provinsi," tambahnya.

Deden memastikan, pihaknya telah berusaha dan berupaya semaksimal mungkin. 

"Kita sih sudah berupaya semaksimal mungkin, sudah berupaya, hanya kan kondisinya begitu, kita masih tergantung pada kerja sama (dengan pihak laboratorium)," pungkasnya.(RMI/HRU)