TangerangNews.com

2 WNA Terpapar COVID-19, Ratusan Pencari Suaka di Tangsel Jalani Tes Usap

Rachman Deniansyah | Rabu, 28 Oktober 2020 | 12:15 | Dibaca : 540


Petugas medis saat menjalani tes usap atau swab test terhadap warga negara asing (WNA) di wilayah Kelurahan Isangan, Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Rabu (28/10/2020). (@TangerangNews / Rachman Deniansyah)


TANGERANGNEWS.com-Ratusan warga negara asing (WNA) pencari suaka yang bermukim di wilayah Kelurahan Isangan, Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Selatan, menjalani tes usap atau swab test, Rabu (28/10/2020).

Kepala Puskesmas Pisangan Enting Susilawati menjelaskan, pemeriksaan serempak itu dilakukan sebagai langkah penelurusan (tracing) terhadap dua WNA asal Afganistan yang sebelumnya telah dinyatakan positif COVID-19.

"Setidaknya ada sebanyak 103 orang yang kami tes hari ini. Ada yang sudah berkeluarga dan ada juga yang masih single atau lajang," ujar Enting di lokasi.

Pemeriksaan tersebut dilakukan kepada seluruh warga pencari suaka. Tak hanya orang dewasa, tes usap itu juga dilakukan kepada para anak kecil.

Petugas medis saat menjalani tes usap atau swab test terhadap warga negara asing (WNA) di wilayah Kelurahan Isangan, Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Rabu (28/10/2020).

#GOOGLE_ADS#

"Mereka ini bermacam-macam, ada yang dari Myanmar, Afganistan, Somalia, dan negara lainnya. Mereka di bawah naungan IOM (International Organization for Migration)," katanya.

Guna memaksimalkan langkah tracing ini, hasil tes usap ditargetkan akan keluar selama tiga hari. 

"Untuk lebih cepat memutus mata rantai COVID-19 maka hari ini dilakukan tes swab. Walaupun hari ini libur, tapi Labkesda tetap buka. Jadi kita bisa mengirim ke sana. Biasanya tiga hari, ya mudah-mudahan Sabtu sudah ada hasilnya," tutur Enting.

Jika nantinya terdapat WNA yang dinyatakan positif, Enting menyebut pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan instansi lain terkait rujukannya.

"Kemungkinan nanti dirujuk lagi ke Wisma Atlet, Jakarat Pusat, seperti yang direkomendasikan Dinas Kesehatan," pungkasnya. (RAZ/RAC)