TangerangNews.com

Serbu Kantor Pemerintahan Kota Tangsel, Puluhan Mahasiswa Kritik Kinerja PT PITS

Rachman Deniansyah | Senin, 8 November 2021 | 15:19 | Dibaca : 1258


Puluhan mahasiswa dari berbagai organisasi yang tergabung dalam kelompok Cipayung Plus menyerbu Kantor Pemerintahan Kota Tangerang Selatan, Senin, 8 November 2021 siang. (@TangerangNews / Rachman Deniansyah)


TANGERANGNEWS.com-Puluhan mahasiswa dari berbagai organisasi yang tergabung dalam kelompok Cipayung Plus menyerbu Kantor Pemerintahan Kota Tangerang Selatan, Senin, 8 November 2021 siang. 

Dengan membawa atribut mulai dari bendera, banner, hingga kertas berisikan tuntunan, mereka menggelar aksi tepat di depan gerbang keluar kantor pusat pemerintahan Kota Tangsel. 

Kedatangan mereka bukan tanpa tujuan. Mereka datang dengan sejumlah tuntutan dan kritik atas kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Tangsel, yakni PT Pembangunan Investasi Tangerang Selatan (PITS). 

Orator berambut gondrong terlihat memimpin aksi tersebut. Nyanyian hingga orasi berisi kritikan dengan tegas dilontarkannya, dan disusul oleh teriakan massa aksi yang lain. 

Perwakilan mahasiswa sekaligus Ketua Umum dari Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (Semmi) Kota Tangsel Bima Rizky menuturkan, terdapat lima poin utama yang menjadi tuntutan dalam aksinya kali ini. 

"Pertama kami menuntut agar Wali Kota Tangsel mengevalusi kinerja PT PITS," ujar Bima usai menggelar demontrasi. 

Kedua, mereka menuntut agar Wali Kota Tangsel dapat segera melakukan reformasi secara struktural di badan usaha plat merah tersebut. 

Puluhan mahasiswa dari berbagai organisasi yang tergabung dalam kelompok Cipayung Plus menyerbu Kantor Pemerintahan Kota Tangerang Selatan, Senin, 8 November 2021 siang.

#GOOGLE_ADS#

"Kemudian harus melakukan transparansi penggunaan anggaran modal yang diberikan dari Pemkot Tangsel kepada PT PITS," tuturnya. 

Terakhir, mereka menuntut agar Pemkot Tangsel dapat segera melakukan rekruitmen dewan direksi sesuai dengan Permendagri Nomor 37 tahun 2018 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Dewan Pengawas atau Anggota Komisaris dan Anggota Direksi Badan Usaha Milik Daerah. 

"Hindari proses seleksi dewan komisaris dan anggota direksi dari nuansa politis," tegasnya. 

Kelima tuntutan itu, kata Bima, telah disampaikan kepada perwakilan dari Pemkot Tangsel. 

"Hal itu dikatakan akan menjadi bahan evaluasi. Kami berikan waktu hingga HUT Tangsel. Jika tidak, kami akan kembali dan menggelar aksi demo yang lebih besar," pungkasnya. 

Pantauan TangerangNews.com, aksi yang dilakukan oleh puluhan mahasiswa tersebut berjalan damai. Terdapat ratusan aparat gabungan yang terlibat guna menjaga keamanan jalannya aksi. 

Peserta demo yang terdiri dari berbagai organisasi tersebut pun langsung meninggalkan lokasi, sesaat setelah aspirasinya itu dicurahkan.