TangerangNews.com

Puluhan Seniman se-Indonesia Ikut Lomba Mural di Kota Tangerang

Rangga Agung Zuliansyah | Minggu, 19 Desember 2021 | 10:19 | Dibaca : 842


Seniman saat mengikuti lomba mural tingkat Nasional, di sepanjang fly over Cikokol, Kota Tangerang, Sabtu 18 Desember 2021. (@TangerangNews / Rangga Agung Zuliansyah)


TANGERANGNEWS.com-Memberikan wadah dan gairah bagi para seniman di Indonesia, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) menggelar lomba mural tingkat Nasional, di sepanjang fly over Cikokol, Kota Tangerang, Sabtu 18 Desember 2021.

Diketahui, dari 104 seniman yang mendaftar dengan mengirimkan konsep muralnya, 24 seniman diantaranya pun terpilih menjadi nominasi dan bersaing untuk menggoreskan karyanya. 

Kabid Pemuda, Dispora Kota Tangerang Deni Kuncoro mengungkapkan lomba ini menjadi ajang silaturahmi antar seniman di Indonesia, terlebih setelah sekian lama ajang seniman lukis atau mural tiada karena pandemi Covid-19. 

	Seniman saat mengikuti lomba mural tingkat Nasional, di sepanjang fly over Cikokol, Kota Tangerang, Sabtu 18 Desember 2021

#GOOGLE_ADS#

"Mengusung tema Pesona Pariwisata dan Budaya Kota Tangerang. Para seniman bersaing menunjukkan kemampuannya. Banyak gambar icon-icon atau ciri khas Kota Tangerang yang mereka gambar," papar Deni. 

Lewat lomba mural ini, diharapkan para seniman dapat merekam keindahan Kota Tangerang.

"Sehingga siapa pun yang lewat jalur mural ini, dapat mengetahui keindahan, kekayaan dan keberagaman Kota Tangerang," katanya. 

	Seniman saat mengikuti lomba mural tingkat Nasional, di sepanjang fly over Cikokol, Kota Tangerang, Sabtu 18 Desember 2021

Sementara itu, antusias peserta cukup luar biasa. Pasalnya, peserta atau para seniman hadir dari berbagai daerah. Mulai dari Jabodetabek, Semarang, Bandung, hingga Yogyakarta. 

Tohari, salah seorang peserta dari Yogyakarta menjelaskan, konsep mural yang ia bawa ialah keberagaman warga Kota Tangerang, sedang naik perahu mengarungi Sungai Cisadane.

Mulai dari ondel-ondel yang mewakili suku Betawi, gatot kaca mewakili suku Jawa, cepot suku Sunda, hingga wayang kotehe dari suku tionghoa. 

"Ini menggambarkan bahwa toleransi keberagaman Kota Tangerang sangat kental dan telah ada sejak zaman dulu kala," paparnya.