TangerangNews.com

Cegah Tawuran Pelajar, DPRD Kota Tangerang Usulkan Dua Raperda Inisiatif

Achmad Irfan Fauzi | Jumat, 8 April 2022 | 20:11 | Dibaca : 264


Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo saat menjadi narasumber dalam acara Ngopi Item yang diinisiasi Pokja WHTR di TangCity Mal, Kota Tangerang. (@TangerangNews / Achmad Irfan Fauzi)


TANGERANGNEWS.com-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang mengusulkan dua rancangan peraturan daerah (raperda) inisiatif dalam rangka mencegah tawuran antarpelajar yang belakangan ini sedang marak.

Hal itu disampaikan Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo dalam acara Ngopi Item yang diinisiasi Kelompok Kerja (Pokja) Wartawan Harian Tangerang Raya (WHTR) di TangCity Mal, Jumat 9 April 2022.

"Tindakan kriminal yang hari ini tren di anak-anak muda akhirnya mendorong kita untuk mengusulkan pembahasan raperda inisiatif tentang pendidikan Pancasila wawasan kewarganegaraan dan pendidikan pesantren," ujarnya.

Gatot mengatakan, dirinya telah menyampaikan kepada Sekretariat DPRD Kota Tangerang bahwa dua usulan raperda inisiatif dijadikan sebagai skala prioritas. 

#GOOGLE_ADS#

"Ini kan baru ide awal dari DPRD. Terkait usulan bisa lebih cepat prosesnya," katanya.

Bahkan, naskah akademik tersebut kedua raperda ini didorong untuk selesai tahun ini. "Karena memang kondisinya sangat urgent," jelasnya.

Gatot berharap dua produk hukum yang akan dilahirkan ini bisa memberikan solusi atas pencegahan maraknya aksi tawuran antarpelajar.

Menurut dia, untuk usulan raperda inisiatif tentang pendidikan Pancasila wawasan kewarganegaraan bisa mengembalikan nilai jati diri dan gotong royong pelajar.

"Pak Kapolres menyampaikan ketika acara pemusnahan miras, tawurannya bukan hanya anak STM, tapi ini anak MTs dgn MTs memakan korban kan luar biasa. Jujur saya kaget anak Mts tawuran dan bisa mengakibatkan korban jiwa," tuturnya.

Sedangkan usulan raperda inisiatif tentang penyelenggaraan pendidikan pesantren juga diharapkan bisa berperan penting dalam meningkatkan ajaran keagamaan pada pelajar.

"Mumpung ada Kadindik, saya sampaikan untuk diadakan pendidikan budaya daerah di masukan ke kurikulum," imbuhnya.