TangerangNews.com

Rekor Tertinggi, Penerbangan Harian Tembus 1.000 di Bandara Soekarno Hatta

Tim TangerangNews.com | Sabtu, 30 April 2022 | 14:01 | Dibaca : 532


Petugas AirNav Bandara Soekarno Hatta memantau dan mengatur pergerakan pesawat di udara. (@TangerangNews / Antara)


TANGERANGNEWS.com-Total pergerakan lalu lintas penerbangan harian di Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta Tangerang yang dilayani oleh AirNav Indonesia di Cabang Jakarta Air Traffic Services Center (JATSC) menembus angka 1.000. Angka sebesar itu merupakah pertama kalinya sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada Maret 2020.

“Capaian selama tiga hari berturut-turut pada 27 hingga 29 April itu, merupakan rekor tertinggi,” ujar Direktur Utama AirNav Indonesia Polana B. Pramesti dalam keterangan tertulisnya, Sabtu 30 April 2022, seperti dilansir dari Tempo.

Polana mengungkapkan, pada 27 April lalu, total pesawat yang take-off/ landing di Bandara Soetta mencapai 1005 pergerakan. Kemudian tanggal 28 April meningkat menjadi 1054 pergerakan, dan terakhir, tanggal 29 April kemarin tercatat sebanyak 1066 pergerakan.

“Ini merupakan rangkaian jumlah tertinggi yang kami layani selama kita dilanda pandemi," tambah Polana.

Sedangkan untuk hari ini, menurut Polana, belum dapat dikabarkan karena operasional penerbangan masih berlangsung, sehingga jumlah lalu lintas udara belum dapat dikalkulasi. Namun, pihaknya memperkirakan sebanyak 996 lalu lintas udara akan dilayani hingga pengujung hari.

#GOOGLE_ADS#

“Para petugas Air Traffic Control (ATC) kami di Cabang JATSC telah merasakan kembali bagaimana rasanya melayani ribuan lalu lintas udara dalam sehari,” kata dia.

Menurut Polana, kendati ada pengaruh besar dari adanya lonjakan jumlah penerbangan yang diperkirakan selama periode angkutan udara Lebaran tahun ini, namun capaian ini tetap menjadi stimulus positif kebangkitan industri penerbangan di Indonesia.

Disebutkan, periode angkutan udara Lebaran tahun 2022 ini juga merupakan periode dengan jumlah penerbangan terpadat selama tiga tahun terakhir, karena untuk pertama kalinya dalam kondisi pandemi, pemerintah mengizinkan masyarakat untuk melaksanakan tradisi mudik Lebaran.