TangerangNews.com

Warga Baduy Luar Diajari Jadi Petani Jahe Merah Berkualitas di Lebak Banten

Rangga Agung Zuliansyah | Rabu, 17 Agustus 2022 | 14:33 | Dibaca : 393


Management PT Bintang Toedjoe meninjau kebun jahe merah di Desa Hariang, Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Selasa 16 Agustus 2022. (@TangerangNews / Rangga Agung Zuliansyah)


TANGERANGNEWS.com-Sejumlah warga Baduy Luar di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, dilibatkan menjadi petani jahe merah. Mereka diberi pembinaan untuk menghasilkan jahe merah berkualitas oleh PT Kalbe Farma, melalui anak perusahaannya PT Bintang Toedjoe yang bekerja sama dengan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA).

Saat ini ada sebanyak 16 warga Baduy Luar yang jadi mitra binaan PT Bintang Toedjoe, di Desa Hariang, Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak. Adapun total mitra binaan termasuk warga setempat sekitar 41 orang.

Mereka diajarkan tata cara menanam hingga memanen jahe merah yang berkualitas di lahan seluas 1,5 hektare di kawasan kampung Baduy Luar.

Kepala Komunikasi Eksternal PT Kalbe Farma Tbk Hari Nugroho mengatakan, pembinaan terhadap warga Baduy Luar dan Kampung Hariang merupakan program pihaknya, selain untuk menyediakan pasokan jahe merah sebagai bahan baku produk Bintang Toedjoe, juga memberdayakan masyarakat sekitar sehingga SDM-nya meningkat.

Bintang Toedjoe sendiri fokus pada pengembangan produk-produk herbal seperti Bejo Jahe Merah, Komix, Waisan, Puyer Bintang Toedjoe no 16, di mana bahan dasarnya jahe merah.

"Kami ingin memastikan rantai pasok bahan baku tetap terjaga. Tapi kami juga harus memberikan dampak positif kepada stakeholder, khususnya masyarakat sekitar," katanya saat Media Gathering di Desa Hariang, Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak, Selasa 16 Agustus 2022.

Namun, melibatkan warga setempat saja tidak cukup untuk bisa menghasilkan jahe merah yang baik. Bintang Toedjoe memiliki standar bahan baku untuk menjaga produknya tetap berkualitas. Karena itu, para warga tersebut dibina dengan menerapkan tujuh pilar ekosistem jahe merah.

Tujuh pilar itu mulai dari pembibitan, penanaman, setelah panen, ekstraksi atau distilasi, farmakologi, komersialisasi, dan pemberdayaan masyarakat.

"Ekosistem ini berlaku dari hulu sampai hilir supaya pengembangan bahan bakunya bisa terjamin. Seperti mengajari petani bagaimana menanam yang baik dan benar mulai dari penggunaan air, pupuk dan tanah. Lalu panennya minimal usia 10 bulan saat jahe merah memiliki kandungan yang baik," jelas Head of Commmercialization BINA PT Bintang Toedjoe Lidya Warjaya.

Sementara itu, Head of Sourcing & Comdev BINA PT Bintang Toedjoe, Daru Wibowo menjelaskan, penanaman jahe merah di Desa Hariang sudah berlangsung sejak tahun lalu dan sudah panen satu kali pada bulan September 2021. Pada panen pertama, para petani sudah menghasilkan sekitar 30 ton jahe merah.

"Untuk tahun ini akan panen kembali pada bulan Oktober atau September. Memang lokasi di sini potensinya besar sekali karena kondisi tanah dan ketersediaan airnya mendukung," ujarnya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Rahmat Yuniar sangat mengapresiasi program Bintang Toedjoe dalam membina masyarakat menjadi petani jahe merah terbaik. Ia berharap pembinaan tidak hanya di lakukan di Desa Hariang, tapi juga wilayah lain di Lebak.

"Lebak ini penghasil Jahe Merah terbesar di Banten. Ada banyak petani-petani jahe merah, saya harapkan mereka juga bisa dibina agar SDM-nya lebih baik dan kehidupannya perekonomiannya meningkat," terangnya.