TangerangNews.com

Sepak Terjang Jawara Wanita dari Tangerang yang Kini Jadi Nama Jalan

Fahrul Dwi Putra | Kamis, 5 Januari 2023 | 13:58 | Dibaca : 1102


Ilustrasi Nyi Mas Melati. (@TangerangNews / Istimewa)


TANGERANGNEWS.com-Warga Tangerang mungkin sudah tidak asing dengan Gedung Nyi Mas Melati maupun Jalan Nyi Mas Melati yang berada di Kelurahan Sukarasa, Kota Tangerang.

Ternyata, nama jalan tersebut berasal dari seorang jawara wanita dari Tangerang yang berani menentang kolonialisme Belanda.

Tangerang dikenal memiliki segudang jawara-jawara ahli beladiri yang tidak hanya berasal dari kalangan laki-laki, tetapi juga dari kalangan wanita seperti salah satunya ialah sosok Nyi Mas Melati.

Kisah perjuangan Nyi Mas Melati menghadapi kesewenangan Belanda populer pada abad ke-18. Wanita tangguh ini dijuluki dengan Singa Betina dari Tangerang lantaran teriakannya mampu menciutkan nyali dari musuh-musuhnya layakanya auman seekor singa.

Nyi Mas Melati resah dengan perlakuan Belanda dan para tuan-tuan tanah yang membuat hidup rakyat makin sengsara. Tidak mau tinggal diam, Nyi Mas Melati dibantu oleh ayahnya Raden Kabal mengobarkan genderang perang melawan ketidakadilan.

Melansri dari republika.co.id, disebutkan bahwa Nyi Mas Melati merupakan keturunan ke-18 dari Sultan Hasanuddin yang ditugaskan untuk menyebarkan ajaran Islam di tanah Banten.

Ia pun dibekali dengan ilmu beladiri dan ilmu kanuragan yang mumpuni sehingga disegani baik kawan maupun lawan.

Dalam perjuangannya, Nyi Mas Melati melakukan penghadangan dan sabotase aset-aset penting pemerintah Belanda. Strategi ini dimaksudkan untuk memutus komunikasi antar pos jaga pasukan kolonial, guna mempermudah upaya penaklukkan.

Menurut cerita yang berkembang di masyarakat, markas utama Nyi Mas Melati dan Raden Kabal berada di daerah Balaraja, Kabupaten Tangerang. Meski taktik pertempurannya masih bergerak secara gerilya.

Kesewenangan kolonial Belanda dengan sistem kontrak dan tanam paksanya ditambah dengan perlakuan para tuan tanah, yang kerap melecehkan kaum perempuan saat memungut pajak dari rakyat membuat Nyi Mas Melati merasa gerah.

Bersama ayahnya, Nyi Mas Melati terlibat dalam pertempuran Pabuaran yang didukung oleh rakyat untuk menggempur baris depan pasukan Belanda, saat itu mereka juga berkolaborasi dengan Pangeran Pabuaran.

Bermodalkan senjata keris dan pedang yang dipercaya memiliki energi magis, Nyi Mas Melati membuat para pasukan Belanda ketar-ketir sehingga terpaksa memanggil bantuan dari Batavia.

Riwayat kekalahan Nyi Mas Melati disebutkan terjadi dalam salah satu penyergapan yang membuat ia dan ayahnya Raden Kabal terpisah.

Gempuran dahsyat pasukan gabungan Belanda yang dibantu oleh pengkhianatan dari tuan tanah pribumi, akhirnya menaklukkan sang Singa Betina darii Tangerang tersebut.

Konon layakanya si Pitung, dalam menguburkan jasadnya pihak Belanda melakukan ruwatan khusus, dengan memotong-motong tubuhnya menjadi empat bagian dan disebar di lokasi yang berbeda-beda.

Menurut penuturan warga, makan dari Nyi Mas Melati tak hanya berada di Balaraja, Pulau Panjang di Kepulauan Seribu, atau bahkan di tengah danau Situ Gintung.

Namun, sangat disayangkan kisah kepahlawanan dari Nyi Mas Melati dengan semangat patriotismenya tak memiliki sumber-sumber otentik dan hanya berkembang, melalui tutur dari para sesepuh di beberapa daerah Tangerang.