TangerangNews.com

2 Pemuda Dikeroyok Gangster Pakai Sajam di Cikupa Tangerang, 1 Tewas 1 Luka-luka

Dimas Wisnu Saputra | Minggu, 22 Januari 2023 | 16:59 | Dibaca : 2175


Polisi memeriksa TKP pengeroyokan oleh gangster yang menyebabkan satu pemuda tewas dan satu luka-luka di Sukamulya, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Minggu 22 Januari 2023. (@TangerangNews / Dimas Wisnu Saputra)


TANGERANGNEWS.com-Dua pemuda dikeroyok kelompok gangster di Kampung Kadu Lembur, RT08/03, Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Minggu 22 Januari 2023, dini hari.

Pengeroyokan tersebut menyebabkan MA, 19, warga Kampung Peusar, RT03/01, Desa Peusar, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, meninggal dunia.

Sedangkan temannya AS, 20, warga Kampung Bedeng, Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Cikupa, mengalami luka-luka.

Kapolresta Tangerang Kombes Pol Sigit Dany Setiyono menjelaskan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 04.00 WIB.

Bedasarkan keterangan saksi di tempat kejadian perkara (TKP), korban yang masing-masing mengendarai sepeda motor dikejar oleh enam orang menggunakan tiga motor sambil membawa senjata tajam (sajam).

"Para pelaku diduga kuat sebagai gangster," katanya.

Kedua korban terluka terkena sajam dari arah belakang yang mengakibatkan mereka terjatuh. Lalu keduanya berusaha melarikan diri, namun korban MA terkepung dan dikeroyok

.

Hal itu mengakibatkan korban MA mengalami luka parah sampai bersimbah darah, hingga akhirnya meninggal dunia di lokasi.

"Pasca kejadian kelompok gangster melarikan diri, kemudian saksi yang melihatnya langsung melaporkan peristiwa tersebut ke Polresta Tangerang," jelas Kapolres.

Kapolsek Cikupa AKP Imam Wahyu Pramono menjelaskan, untuk satu korban luka-luka kini masih dirawat di RSUD Balaraja Tangerang.

"Sementara korban korban tewas akibat luka sajam masih dilakukan visum," katanya.

Pihaknya telah melakukan pengecekan TKP, memasang garis polisi, mengamankan TKP dan barang bukti, serta mengumpulkan keterangan saksi-saksi. 

"Untuk kelompok gangster pelaku pengeroyokan sedang dilakukan pengejaran. Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut," jelas Imam.