TangerangNews.com

Warga Cibodas 17 Tahun Menderita Gizi Buruk

Rangga Agung Zuliansyah | Minggu, 19 Juni 2011 | 17:41 | Dibaca : 63521


Mimih Indah Sari warga Cibodas, Kota Tangerang menderita gizi buruk. (tangerangnews / rangga)


 

TANGERANG-Mimin Indah Sari, 17, Warga Jalan Udayana Ujung, RT 07/05, Kelurahan Cibodas Baru, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, menderita gizi buruk dan lumpuh layu sedari kecil. Kondisi keuangan orangtuanya yang kurang mampu tidak bisa mengobati Mimin.
 
 Selama ini, anak kedua dari pasangan suami istri Andi, 43, dan Ayanih, 40, ini tidak bisa beraktifitas dengan normal karena kondisinya yang lemah. Kakinya yang sangat kecil tidak bisa menopang tubuhnya, sehingga Mimin hanya berbaring ditempat tidur. Berat badannya saat ini hanya sekitar 20 Kg.

 Ayanih mengatakan, saat melahirkan Mimin di RSUD Kabupaten  Tangerang, kondisi anaknya baik-baik saja. Namun Ayanih ingin pulang lebih cepat karena ia tidak mempunyai biaya untuk perawatan rumah sakit. Lalu ketika Mimin berusia tiga bulan, kelainan pada tubuhnya mulai terlihat.

 “Kedua tangannya menekuk, tidak bisa diluruskan. Badannya juga sering panas. Saya cuma mengobatinya di Puskesmas. Karena tidak punya biaya, jadi jarang berobat lagi. Akhirnya, sampai sekarang kondisinya seperti ini,” katanya, Minggu (19/6).
#GOOGLE_ADS#
 
Menurut Ayanih, kekurangan gizi tersebut juga menyebabkan Mimin menderita keterbelakangan mental. Meski demikian, Ayanih mengaku tidak bisa berbuat banyak karena kondisi keuangannya yang tidak memungkinkan membawa anaknya berobat ke rumahsakit.

 Sehari-hari, Suaminya, Andi hanya bekerja sebagai kuli bangunan yang penghasilannya tidak pernah tentu. Kini, ia hanya dibantu oleh anak pertamanya, Mulia, 20, yang kini bekerja di salah satu pabrik di Kota Tangerang. “Kita nggak sanggub berobat ke rumah sakit, penghasilan kadang tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari,' ujarnya.

 Ayanih mengaku selama ini ia tidak pernah mendapat bantuan dari Pemerintah. Ia juga tidak punya kartu Jamkesmas atau kartu Multiguna. Padahal ia beberapa kali pernah mengajukan pembuatan kartu multiguna. “Dulu penah di daftar RT unuk kartu multiguna tapis sampai sekarang nggak dapet. Saya sangat berhadap bantuan peemrintah untuk pengobatan anak saya,” ungkapnya.(RAZ)