Connect With Us

Dianggap Penuh Rekayasa, Sejumlah Pengusaha Laporkan Dinas Tangsel ke Kejari

Denny Bagus Irawan | Rabu, 3 Juni 2015 | 17:26

Gedung Kejaksaan Negeri Tigaraksa. Tangerang (Dira Derby / TangerangNews)

TANGSEL-Sejumlah pengusaha yang biasa ikut dalam tender proyek jasa konstruksi atau penyedia jasa pembangunan di wilayah
Kota Tangsel melaporkan Dinas Tata Kota Bangunan dan Permukiman di kota setempat ke Kejari Tigaraksa Tangerang, Rabu (3/6). 

Adapun dalam laporan tersebut, mereka menduga proses tender yang ada di dinas tersebut, yakni sebanyak 29 kegiatan dengan total Rp127 miliar penuh dengan rekayasa.

Menurut salah seorang peserta tender yang menyampaikan laporan tersebut, Sabda Lubis,  ada dua proses yang dimaksud oleh pihaknya direkayasa. Pertama, kata dia, adanya evaluasi teknis terhadap unsur menggunakan sistem gugur.

Kedua, pada dokumen pengadaan ditentukan tenaga terampil surveyor pendidikan S1 teknik Geodesi yang kemudian dirubah menjadi pendidikan lulusan D3 teknik Geodesi dengan berita acara penjelasan adendum tanggal 9 April 2015.

"Aneh masa yang S1 dengan jurusan yang sama  malah tidak bisa, harus D3. Ini kita sudah diatasnya malah tak diterima," tutur Sabda Lubis.

Sedangkan soal adanya evaluasi teknis terhadap unsur menggunakan sistem gugur, kata Sabda, unsur keanehan muncul karena yang dievaluasi adanya persaingan tidak sehat. Persaingan tidak sehar itu diantaranya memeriksa dokumen kembali. Selain itu,  kata dia, ditemukan juga perusahaan yang sudah diblack-list atau yang sedang terkait perkara ditetapkan sebagai pemenang.

"Aneh ada peserta yang pernah diputus kontraknya pada 2014 secara sepihak sampai masuk black list atau masuk dalam daftar kotak hitam bisa menang," terangnya.

Sementara itu, Muqoddas Suhada Sekretaris Dinas Tata Kota Bangunan dan Permukiman Kota Tangsel saat dikonfirmasi mengatakan siap meladeni laporan para pengusaha tersebut. Dia mengaku, laporan yang dilayangkan salah alamat, karena bukan dinas tempat dirinya bekerja yang melakukan persyaratan tender tersebut. "Karenanya kita sedang mendiskusikan untuk melaporkan balik. Sebab, yang melakukan itu (tender) bukan dinas, tetapi ULP (unit layanan pengadaan)," tuntasnya.

WISATA
Wisata Kano Kota Tangerang Kembali Beroperasi, Ini Jadwalnya

Wisata Kano Kota Tangerang Kembali Beroperasi, Ini Jadwalnya

Jumat, 22 November 2024 | 18:52

Wisata air perahu kano Kota Tangerang kembali beroperasi, setelah sempat dihentikan karena aliran Kali Sipon surut.

KAB. TANGERANG
Panen Dukungan, DPC Gerindra Tangerang Pede Maesyal-Intan Dilantik Jadi Bupati

Panen Dukungan, DPC Gerindra Tangerang Pede Maesyal-Intan Dilantik Jadi Bupati

Jumat, 22 November 2024 | 16:44

Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Tangerang nomor urut 02, Maesyal Rasyid dan Intan Nurul Hikmah, semakin mendapat tempat di hati masyarakat.

TEKNO
Sejumlah Pemda Termasuk Banten Gunakan Teknologi Geospasial ArcGIS

Sejumlah Pemda Termasuk Banten Gunakan Teknologi Geospasial ArcGIS

Jumat, 22 November 2024 | 15:51

Teknologi geospasial canggih ArcGIS, buatan Esri Indonesia telah diimplementasikan di berbagai provinsi dan kota utama di Indonesia, untuk mendukung pemerintah daerah (pemda) dalam mengambil keputusan berbasis data.

OPINI
Jemput Bola Kejar Pajak, Haruskah?

Jemput Bola Kejar Pajak, Haruskah?

Senin, 18 November 2024 | 14:36

Tidak bisa dimungkiri, dalam sistem kapitalisme sumber pemasukan utama negara didapatkan dari pajak. Maka tidak heran jika akhirnya berbagai cara dilakukan demi menertibkan rakyat dalam membayar pajak

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill