Connect With Us

Prita Komentar Soal Pengumpulan Coin

| Minggu, 6 Desember 2009 | 17:00

 

TANGERANGNEWS-Menyikapi maraknya aksi dukungan mengumpulkan uang coin untuk dirinya, Prita Mulyasari terdakwa dalam perkara pencemaran nama baik RS Omni Internasional di Alam Sutera, Serpong, Kota Tangerang Selatan  mengaku, sangat senang masyarakat masih mau membela orang yang tertindas seperti dirinya.
Padahal dirinya sebelumnya telah berfikir kalau dukungan sudah mulai mengendur. “Sebab, saya berpikirnya dari jumlah pengunjung sidang yang berkurang. Ternyata apa yang saya pikirkan salah. Masyarakat diam-diam tetap mengamati proses hukum yang sedang berjalan ini,” kata Prita kepada TangerangNews.com siang ini. 
Prita juga mengatakan, sangat terharu dengan banyaknya ibu-ibu rumah tangga yang bersedia menyisihkan uang belanja sehari-hari untuk membantunya. Keprihatinan ini menunjukan, orang kecil itu selalu ditindas. Mudah-mudahan dengan terkumpulnya orang kecil seperti coin ini, membuat penegak hukum membuka mata dan hatinya. “Saya dari awal sudah bilang berulang kali, kalau saya benar-benar tidak bermaksud untuk mencemarkan nama baik RS Omnu Intenasional, karena saya hanya bermaksud untuk komplain saja. Dan, itu saya rasa wajar karena saya pasien mereka,” tegasnya.
 
Prita mengatakan, sangat terharu dengan banyaknya ibu-ibu rumah tangga yang bersedia menyisihkan uang belanja sehari-hari untuk membantunya. Keprihatinan ini menunjukan, orang kecil itu selalu ditindas dan untuk melawannya orang kecil harus bersatupadu.
 
Mudah-mudahan dengan terkumpulnya orang kecil seperti yang diibaratkan coin ini, membuat penegak hukum membuka mata dan hatinya. “Sebab saya sudah bilang berulang kali, kalau saya benar-benar tidak bermaksud untuk mencemarkan nama baik RS Omni Intenasional, karena saya hanya bermaksud untuk komplain saja. Dan, itu saya rasa wajar karena saya pasien mereka,” tegasnya.

Dirinya menjelaskan kenapa dia menggugat balik RS Omni Internasional sebesar Rp1 Triliun. Penyebabnya tidak lain, karena pihak RS Omni Internasional sedari awal kasus itu selalu menuntutnya dengan ancaman  ratusan miliar. Itu pun dia lakukan bukan karena uang Rp1 Triliun. "Tetapu hanya sekedar meminta agar pihak RS Omni Internasional mau bertanggung jawab dari setiap pasiennya. Itulah alasannya,” tandas warga Jalan Kurcica 3 Blok  DG-8/3, Bintaro, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan itu.(dira)
 

BANTEN
PLN Banten Catat Ada 1.200 Transaksi SPKLU Selama Mudik Lebaran 2024

PLN Banten Catat Ada 1.200 Transaksi SPKLU Selama Mudik Lebaran 2024

Selasa, 23 April 2024 | 11:21

Sebanyak 1.200 transaksi terjadi di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) selama masa mudik Lebaran 2024, terhitung mulai 3 hingga 19 April 2024.

OPINI
Gurita Korupsi, Praktik Culas Pertambangan “Si Emas Putih”

Gurita Korupsi, Praktik Culas Pertambangan “Si Emas Putih”

Senin, 15 April 2024 | 12:24

Jagat dunia maya tengah dihebohkan oleh kasus korupsi super besar yang terjadi baru-baru ini, yakni korupsi yang melibatkan suami dari aktris Sandra Dewi, Harvey Moeis, serta Helena Lim sosok yang terkenal sebagai crazy rich Pantai Indah Kapuk (PIK).

WISATA
Libur Lebaran 2024, 6 Rekomendasi Wisata Belanja di Kota Tangerang

Libur Lebaran 2024, 6 Rekomendasi Wisata Belanja di Kota Tangerang

Jumat, 12 April 2024 | 06:54

Selama libur Lebaran 2024, Kota Tangerang memiliki berbagai tempat yang masih dapat dikunjungi.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill