Connect With Us

Tuntut Ganti Rugi, Puluhan Warga Blokir Proyek Tol Kunciran-Serpong

Yudi Adiyatna | Senin, 19 Juni 2017 | 19:00

Puluhan Warga Jelupang Melakukan Aksi Demonstrasi Meminta Penyelesaian Ganti Rugi Proyek Tol Kunciran-Pondok Aren, Senin (19/6/2017). (@TangerangNews2017 / Yudi Adiyatna)

TANGERANGNEWS.com-Puluhan warga Kampung Kejaren, Kelurahan jelupang, Kecamatan Serpong Utara melakukan aksi unjuk rasa, Senin (19/6/2017) di lahan proyek pembangunan tol Kunciran-Serpong, Tangsel.

 

Aksi unjuk rasa tersebut merupakan tuntutan atas dugaan penyerobotan lahan yang dilakukan pihak perusahaan PT Nur Akbar yang dibantu pihak Kantor Kelurahan Jelupang .Warga menuduh pihak kelurahan telah menghilangkan surat kepemilikan tanah warga.

 

"Tanah ini milik saya, dari bapak saya sering berkebun di sini, sampai sekarang, saya tidak merasa menjual satu sentimeter pun tanah saya, dulu mah bukit, sekarang sudah diratain sama pihak PT Nur Akbar," ungkap Misi, 60, wanita renta warga Jelupang.

 

Misi bersama puluhan ahli waris lainnya terpaksa melakukan unjuk rasa, karena permintaannya tidak kunjung dipenuhi oleh PT Nur Akbar untuk mengganti rugi lahan yang telah diserobot dan diratakan.

 

“Lahan tanah saya kurang lebih ada 4000 meter, seumur tanah saya jadi sengketa di sini, saya pernah disodori uang Rp5 juta, saya tolak langsung. Uang itu dipake ngontrak setahun juga habis,” lanjutnya.


Pada akhirnya Misi memilih bertahan, sampai pihak perusahaan menganti dengan harga yang sesuai. Namun bukannya mengabulkan permintaannya, menurut Misi pihak perusahaan justru kerap melakukan intimidasi terhadap warga yang tidak mau meninggalkan rumahnya.

 

Saat aksi berlangsung, sejumlah petugas proyek pun kaget saat didatangi puluhan pendemo, seorang pekerja dari PT Waskita Wanda, mengaku bahwa dirinya hanya menjalankan tugas. Dia menerangkan bahwa lahan tersebut merupakan lahan yang terlewati oleh ruas tol Kunciran-Pondok Aren.

 

“Kami sudah berjalan sejak 2 bulan yang lalu proses pengerjaan. Ditargetkan sampai akhir tahun depan pembangunan jalan ini selesai. Soal sengketa ini, kita enggak tahu, tapi peta bidang yang kita dapet  sudah mengantongi ijin proyek. Surat keterangan lahan tanpa sengketa pun sudah ada untuk melakukan proyek ini,” ujarnya.

 

Kendati demikian warga tetap menuntut agar proyek dan operasi alat berat diberhentikan, serta menuntut pihak kelurahan melakukan audiensi dengan warga beserta anggota dewan terkait nasib lahannya yang diduga diserobot itu.

 

Tanah warga yang terjerat sengketa berada di Jalan Jelupang Raya, RT6-5 RW 02 serta RT07/03. Seluas 13 Hektar, sebanyak 42 Girik dengan 50 Ahli Waris. TangerangNews.com  mencoba menemui Lurah Kelurahan Jelupang Marhadi Marhali untuk kepentingan konfirmasi, hanya saja lurah tidak ada di tempat. Sedangkan telepon seluler yang dihubungi pun sedang tidak aktif.(RAZ)

PROPERTI
Ramaikan Libur Akhir Tahun, Paramount Gading Serpong Dihias Ornamen Natal

Ramaikan Libur Akhir Tahun, Paramount Gading Serpong Dihias Ornamen Natal

Selasa, 23 Desember 2025 | 10:50

Dalam rangka ikut meramaikan liburan akhir tahun, Paramount Gading Serpong menghadirkan berbagai ornamen tematik dan instalasi dekoratif khas Natal yang tersebar di kawasan hunian serta area komersial,

BANTEN
Gubenur Banten Larang Jual Beli dan Penggunaan Kembang Api saat Tahun Baru 2026

Gubenur Banten Larang Jual Beli dan Penggunaan Kembang Api saat Tahun Baru 2026

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:26

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menerbitkan kebijakan larangan penggunaan kembang api dan petasan menjelang perayaan Tahun Baru 2026.

NASIONAL
Dilarang Impor, Mulai April 2026 SPBU Swasta Wajib Beli Solar dari Pertamina 

Dilarang Impor, Mulai April 2026 SPBU Swasta Wajib Beli Solar dari Pertamina 

Jumat, 26 Desember 2025 | 09:02

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membatasi impor bahan bakar minyak jenis solar bagi SPBU swasta hanya berlaku hingga Maret 2026.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill