Connect With Us

Peraturan Pengangkatan Harta Karun Rugikan Investor

| Selasa, 4 Mei 2010 | 17:49

Harta Karun (tangerangnews / dens)

 
TANGERANGNEWS-Peraturan harta karun di Indonesia merugikan investor pencari benda antik. Itu dikatakan Direktur Utama PT Paradigma Putera Sejahtera, Adi Agung, kemarin di gudang penyimpanan harta karun yang berasal dari perairan Cirebon yang terletak di Pacuan Kuda, Jalan Pajajaran, Pamulang, Kota Tangerang Selatan .
 
Dirinya mengatakan, peraturan yang ada di Indonesia ini sama sekali tidak menguntungkan pencari benda purbakala. “Pokoknya apapun keadaannya, pemerintah selalu untung,” ujar Adi Agung, siang ini.
 
Padahal diakuinya, banyak sekali investor atau penggila benda antik tertipu. Maksudnya tertipu adalah, misalnya ada petani yang bilang di titik a ada artifak. Belakangan setelah melakukan survey, belakangan ternyata tidak ada. “Itu pernah terjadi saat pengangkatan kedua di Karawang, saya sudah keluarkan biaya survey sekitar 20 ribu dolar, ternyata barangnya sudah pecah semua,” ujar Adi.
 
Selain itu, selama ini, kata dia, setiap kali melakukan pengangkatan Departemen Perikanan dan Kelautan tidak mengeluarkan kocek sama sekali. Padahal setelah nanti diangkat artifak itu beberapa akan diminta pemerintah. “Dan, asal anda mengetahui, setiap orang yang menyelam untuk mencari harta itu pun kami yang harus menanggungnya,” ujarnya.
 
Ditanya apa suka dukanya, dirinya mengaku, hingga saat ini tidak pernah menemukan suka dalam melakukan pencarian barang antik. “Sukanya yah kalau sudah dapat saja, tetapi kalau ditanya berapa uang yang saya dapat. Saya pastikan seperser pun tidak pernah hingga saat ini,” katanya.
 
Sama halnya dengan itu, lelang pun demikian, tidak benar kalau keuntungan lelang itu adalah 50-50. Sebanyak 1 persen pajak diwajibkan kepada pembeli dan 1 persen lagi kepada pemohon. Kemudian hasil lelang kembali diminta pajak sebesar 2 persen. . “Jadi bukan fifty-fifty.  Harusnya potong biaya dulu dong.
 
Untuk itu, kata dia, dirinya tidak menjadikan pekerjaan mencari benda berharga itu sebagai pekerjaan utama. Dia mengaku hanyalah hobi dalam mengangkat barang antik.
"Aslinya saya Direktur di PT Swasti Bahari Utama sebuah perusahaan yang menyewakan kapal kepada perusahaan penambang ternama, seperti Exxon dan Cepron," ujarnya.

Dia sendiri menyukai hobi tersebut karena ayahnya juga pencari barang antik.  Ditanya bagaimana suka dukanya mencari barang antik. Sepeeti diketahui sebelumnya, harta karun dari muatan kapal tenggelam di perairan Cirebon kini dipajang di tempat penyimpanannya di gudang bekas lokasi pacuan kuda, Jl Pajajaran, Pamulang.

Rencananya, artefak yang berumur 1.000 tahun ini akan dilelang Rabu (5/5) Artefak ini berhasil diangkat dari perairan Cirebon pada Oktober 2005. Selama 5 tahun, artefak ini disimpan di gudang ini.
Saat ini, sebanyak 271.384 artefak dipajang di lokasi.  PT Paradigma Putera Sejahtera melakukan eksplorasi di perairan Cirebon sejak tahun 2004 hingga tahun 2005. Perusahaan ini menggandeng tim survey dari Cosmix Underwater Research Ltd dengan izin pemerintah Indonesia.(dira)

AYO! TANGERANG CERDAS
Terbatas hingga 31 Mei, Simak Syarat dan Cara Daftar Pra PPDB SD 2024 Kota Tangerang

Terbatas hingga 31 Mei, Simak Syarat dan Cara Daftar Pra PPDB SD 2024 Kota Tangerang

Kamis, 28 Maret 2024 | 12:29

Pemerintah Kota Tangerang telah membuka pendaftaran Pra Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk tahun ajaran baru. Tahap ini merupakan bagian dari proses PPDB yang harus diikuti.

SPORT
Tangerang Lawan Tangerang, Prediksi Skor dan Susunan Pemain Persita vs Dewa United 

Tangerang Lawan Tangerang, Prediksi Skor dan Susunan Pemain Persita vs Dewa United 

Selasa, 26 Maret 2024 | 14:31

Pekan ke-30 BRI Liga 1 musim 2023/2024 akan menyajikan pertandingan antara dua tim yang sama-sama bermarkas di Tangerang, yakni Persita melawan Dewa United.

HIBURAN
Lagi Viral di TikTok, Begini Cara Lihat Tahun Lama di Aplikasi Google Maps

Lagi Viral di TikTok, Begini Cara Lihat Tahun Lama di Aplikasi Google Maps

Rabu, 27 Maret 2024 | 14:35

Baru-baru ini tengah viral di media sosial TikTok sebuah tren melihat tahun lama di aplikasi Google Maps.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill