Connect With Us

Sinergitas Antar OPD Jadi Kunci Keberhasilan Tangsel Kota Sehat

Advertorial | Kamis, 27 Juni 2019 | 12:18

Dinas Kesehatan Kota Tangsel menggelar Kegiatan Seminar Kota Sehat yang diselenggarakan di Gedung Widya Bhakti, Puspiptek, Serpong, Tangsel, Kamis (20/6/2019). (TangerangNews/2019 / Rachman Deniansyah)

 

TANGERANGNEWS.com-Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kini bersiap menyandang Kota Sehat Tingkat Nasional, yang sebelumnya ditandai dengan raihan penghargaan Kota Sehat Swasti Saba Padapa dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) serta dua penghargaan Kota Sehat se-Provinsi Banten. 

Untuk mewujudkan Tangsel menjadi Kota Sehat tingkat Nasional, sangat dibutuhkan sinergitas dan kekompakan antar OPD. 

Dengan itu, Dinas Kesehatan Tangsel mengadakan Seminar Kota Sehat dengan tema 'Dengan Adanya Sinergi Antara Pemerintah dan Stake Holder Terkait Mari Kita Wujudkan Kota Tangerang Selatan Menjadi Kota Sehat'.

Dinas Kesehatan Kota Tangsel menggelar Kegiatan Seminar Kota Sehat yang diselenggarakan di Gedung Widya Bhakti, Puspiptek, Serpong, Tangsel, Kamis (20/6/2019).

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Fungsional Direktorat Kesehatan Lingkungan Kemenkes RI Dewi Marlina, sebagai pembicara serta para peserta yang berasal dari berbagai lapisan masyarakat dan perwakilan OPD.

Dalam sambutannya, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel Deden Deni, menjelaskan, tantangan mewujudkan Kota Sehat selalu muncul di daerah Kabupaten/Kota manapun. Dan yang paling utama harus disikapi, adalah soal koordinasi dan sinergitas antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel Deden Deni.

"Tantangan pasti ada, tapi untuk Kota Tangsel ditingkat lapangan, masyarakat bawah, semuanya sudah berproses. Kesadaran masyarakat yang masuk indikator verifikator Kota Sehat sudah bagus, hanya saja yang masih agak kurang adalah koordinasi dan sinergitas antar OPD terkait," ucap Deden, usai menggelar Seminar Kota Sehat di Gedung Widya Bhakti, Puspiptek, Serpong, Tangsel, Kamis (20/6/2019).

Kegiatan ini juga, kata Deden, merupakan tindak lanjut dari rapat yang sebelumnya telah digelar sekitar bulan Maret lalu. 

"Kemarin sudah dibahas. Masing-masing leading sektor itu sudah paham, apa tugas dan fungsinya dalam verifikasi Kota Sehat ini," papar Deden.

Deden berharap, segala persiapan yang terus dijalani bisa memermudah Kota Tangsel dalam menyandang predikat sebagai Kota Sehat tingkat Nasional. 

"Walaupun penghargaan bukan menjadi yang utama, karena yang utama ialah meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat," imbuhnya.

Dinas Kesehatan Kota Tangsel menggelar Kegiatan Seminar Kota Sehat yang diselenggarakan di Gedung Widya Bhakti, Puspiptek, Serpong, Tangsel, Kamis (20/6/2019).

Di lokasi yang sama, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Tangsel Iin Sofiawati menambahkan, sebelum menuju penghargaan tingkat nasional ini, sebenarnya Kota Tangsel lebih dulu pernah mendapatkan beberapa penghargaan kota sehat dengan jumlah tatanan yang lebih sedikit. Yakni, Swasti Saba Padapa dengan dua tatanan dan Swasti Saba Wiwerda untuk empat tatanan. 

"Dan sekarang adalah penghargaan tertinggi untuk tingkat Kabupaten-Kota se Indonesia, yaitu Swasti Saba Wistara untuk 6 tatanan," terangnya.

Lebih lanjut Iin mengatakan, untuk meraih penghargaan tersebut ada beberapa indikator yang akan menjadi penilaian.

Sehingga terus diperlukan sinergitas dengan semua pihak terkait, seperti Dinas Sosial, Dinas Pekerjaan Umum (PU), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pariwisata, Dinas Perhubungan, Dinas Perumahan dan Pemukiman, serta dinas lainnya. 

"Bahwa kota yang nyaman, aman bukan hanya kota yang sehat, tapi kita harus didukung oleh OPD terkait, contohnya Perkim, jadi kota sehat harus memiliki pemukiman yang sehat," tutur Iin.

Sementara pada pemaparannya, Fungsional Direktorat Kesehatan Lingkungan Kemenkes, Dewi Marlina, menyatakan, pihaknya akan secara fair melakukan penilaian. Dia yang juga adalah bagian dari tim verifikator menjamin, bahwa proses verifikasi berlangsung profesional karena melibatkan pula sejumlah Kementerian terkait. 

"Kami dari pusat beranggotakan sekitar 100 orang, yaitu perwakilan dari beberapa Kementerian terkait. Ada 202 Kabupaten-Kota yang mengirimkan dari seluruh indonesia, untuk menuju Swasti Saba Wistara, dan beberapa ada yang sudah mendapatkannya," ujarnya.

Dijelaskan olehnya, bahwa pendekatan Kota Sehat pertama kali dikembangkan di Eropa oleh WHO (World Health Organisation), tahun1980-an.

Hal itu dilakukan sebagai strategi menyongsong Ottawa-Charter. Konsep Kota Sehat tidak hanya memfokuskan pada pelayanan kesehatan, tapi juga pada aspek menyeluruh.

Perkembangan gerakan Kota Sehat disetiap negara berbeda satu sama lain, karena tergantung permasalahan yang ada. 

Kesamaan konsep Kota Sehat di semua negara adalah dari, oleh dan untuk masyarakat, sedangkan pemerintah hanya sebatas fasilitator.(RAZ/HRU)

NASIONAL
Acuan UMP 2026 Pakai Data Kebutuhan Hidup Layak, Segini Besarannya

Acuan UMP 2026 Pakai Data Kebutuhan Hidup Layak, Segini Besarannya

Senin, 22 Desember 2025 | 20:36

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengumumkan data terbaru Kebutuhan Hidup Layak atau KHL yang menjadi salah satu dasar perhitungan upah minimum di Indonesia.

BANDARA
Penumpang Libur Nataru Diprediksi Melonjak 14%, Bandara Soekarno-Hatta Siapkan 688 Extra Flight

Penumpang Libur Nataru Diprediksi Melonjak 14%, Bandara Soekarno-Hatta Siapkan 688 Extra Flight

Selasa, 16 Desember 2025 | 15:49

Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) telah memetakan prediksi dan menyiapkan strategi untuk melayani tiga gelombang puncak arus penumpang selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.

TEKNO
Apa Itu Ethereum Fusaka? Ini Penjelasan yang Mudah Dipahami

Apa Itu Ethereum Fusaka? Ini Penjelasan yang Mudah Dipahami

Kamis, 4 Desember 2025 | 21:54

Fusaka pada dasarnya adalah peningkatan teknis yang mengubah cara data diproses di dalam jaringan Ethereum.

OPINI
Darurat Sampah Tangerang Selatan: Kritik atas Kebijakan Setengah Hati dan Mendesaknya Solusi Berkelanjutan

Darurat Sampah Tangerang Selatan: Kritik atas Kebijakan Setengah Hati dan Mendesaknya Solusi Berkelanjutan

Senin, 22 Desember 2025 | 16:51

Permasalahan sampah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sedang menjadi sorotan publik. Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tangsel, sampah harian di wilayah ini berkisar 1 hingga 1,1 ton perhari.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill