Connect With Us

Tingkatkan Pelayanan Mutu, RSU Tangsel Gelar Workshop Internal SNARS 1.1

Advertorial | Rabu, 4 Desember 2019 | 12:06

Kegiatan workshop internal Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit 1.1 di Ruang Blandongan, Puspemkot Tangsel, Jalan Maruga Raya, Ciputat, Tangsel. (TangerangNews/2019 / Rachman Deniansyah)

 

TANGERANGNEWS.com-Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar workshop internal Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) 1.1 di Ruang Blandongan, Puspemkot Tangsel, Jalan Maruga Raya, Ciputat, Tangsel, Selasa (3/12/2019).

Workshop yang melibatkan sekitar 80 peserta dari seluruh lapisan RSU Tangsel ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan mutu dan keselamatan pasien RSU Kota Tangsel, khususnya menuju penilaian SNARS 1.1 yang akan dilaksanakan Desember tahun 2020 mendatang. 

Kegiatan workshop internal Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit 1.1 di Ruang Blandongan, Puspemkot Tangsel, Jalan Maruga Raya, Ciputat, Tangsel.

"Ini merupakan persiapan yang dilakukan RSU Tangsel untuk meningkatkan pelayanan RSU, terutama dalam menyambut penilaian SNARS edisi 1.1. Karena penilaian akreditasi rumah sakit dilakukan tiga tahun sekali. Sebelumnya dilakukan tahun 2017," jelas ketua tim akreditasi RSU Kota Tangsel, dr. Dian Permatasari.

Kegiatan workshop internal Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit 1.1 di Ruang Blandongan, Puspemkot Tangsel, Jalan Maruga Raya, Ciputat, Tangsel.

Menurutnya, workshop ini sangat penting. Sebab, pada SNARS edisi 1.1 memiliki pembaruan dari edisi sebelumnya, yaitu SNARS edisi 1.

"Penilaian SNARS 1.1 akan melibatkan tiga kelas, yaitu kelas manajemen, kelas medis, dan kelas perawatan," tutur Dian. 

Kelas manajemen, diantaranya meliputi peningkatan mutu, keselamatan pasien, tata kelola rumah sakit, dan lainnya. Sedangkan kelas medis, meliputi pelayanan kamar bedah, pelayanan/asesmen pasien, dan lainnya. 

"Kalau untuk kelas keperawatan, diantaranya meliputi pencegahan dan pengendalian infeksi, hak pasien dan keluarga, dan lainnya," imbuhnya.

Dian mengatakan, setidaknya terdapat 15 kelompok kerja (pokja) yang akan diikutsertakan dalam penilaian akreditasi tersebut. 

"Elemen penilaiannya banyak. Selain itu, yang terlibat dalam penilaian pun banyak. Tahun ini kita melibatkan seluruh kepala ruangan terutama perawat-perawat, kepala unit, kepala instalasi, bidang bahkan sampai Direktur juga kita libatkan di SNARS edisi 1.1 ini," tutur Dian. 

Kegiatan workshop internal Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit 1.1 di Ruang Blandongan, Puspemkot Tangsel, Jalan Maruga Raya, Ciputat, Tangsel.

Selain itu, kata Dian, poin penilaian SNARS edisi 1.1 juga memiliki tambahan dari penilaian sebelumnya. 

"Perbedaannya tidak terlalu banyak, ada penambahan dari program nasional. Diantaranya Geriatri (cabang kedokteran yang mempelajari keadaan fisiologis dan penyakit-penyakit pada usia lanjut, dan fokus pada penuaan dini) dan PPRA (Program Pengendalian Resistensi Antimikroba) untuk pengendalian resistensi antibiotik.  Sebelumnya itu tidak ada," terang Dian. 

Untuk itu, RSU Kota Tangsel mendatangkan tim surveyor Komisi Akreditasi Rumah Sakit, dr. Mary S Maryam dan  dr. Zirmacatra, sebagai narasumber dalam workshop tersebut. 

"Jadi harus disiapkan semuanya agar sesuai dengan standar akreditasi yang sudah dibuat," pungkasnya.(ADV)

WISATA
Pengunjung Ini Kaget Bayar Karcis Parkir Rp75 Ribu di Pantai Anyer Serang Banten

Pengunjung Ini Kaget Bayar Karcis Parkir Rp75 Ribu di Pantai Anyer Serang Banten

Kamis, 21 November 2024 | 07:57

Seorang pengunjung terkejut saat harus membayar karcis parkir sebesar Rp75 ribu ketika tengah berwisata di objek wisata pantai di Serang, Banten.

HIBURAN
Kenapa Kucing Suka Tidur di Alat Elektronik? Ini Alasannya

Kenapa Kucing Suka Tidur di Alat Elektronik? Ini Alasannya

Jumat, 22 November 2024 | 10:42

Bagi para pemilik kucing, pemandangan kucing yang tidur atau duduk di atas alat elektronik seperti laptop atau komputer tentu sudah sangat familiar.

BISNIS
Media Asing Singgung Kebijakan Indonesia Blokir Aplikasi Temu

Media Asing Singgung Kebijakan Indonesia Blokir Aplikasi Temu

Rabu, 20 November 2024 | 09:49

Kehadiran aplikasi Temu marketplace asal China kian menjadi sorotan banyak pihak. Baru-baru ini, media asing menyinggung kebijakan pemerintah Indonesia yang memutuskan untuk memblokir aplikasi tersebut.

OPINI
Jemput Bola Kejar Pajak, Haruskah?

Jemput Bola Kejar Pajak, Haruskah?

Senin, 18 November 2024 | 14:36

Tidak bisa dimungkiri, dalam sistem kapitalisme sumber pemasukan utama negara didapatkan dari pajak. Maka tidak heran jika akhirnya berbagai cara dilakukan demi menertibkan rakyat dalam membayar pajak

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill