Connect With Us

Soal Data Penerima Bansos, Mensos Akui Belum Sempurna

Rachman Deniansyah | Rabu, 13 Mei 2020 | 20:27

Menteri Sosial Juliari P Batubara saat berkomunikasi dengan warga yang mendapatkan bantuan pangan di Kelurahan Ciater, Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (13/5/2020). (TangerangNews / Rachman Deniansyah)

 

TANGERANGNEWS.com-Menteri Sosial Juliari P Batubara mengakui penyaluran bantuan sosial bagi warga terdampak pandemi COVID-19 belum sempurna. Untuk itu ia berjanji agar terus melakukan perbaikan data untuk tahap selanjutnya.

Seperti diketahui, terdapat sekitar 76.122 kepala keluarga (KK) di Tangsel yang terdata akan mendapatkan bantuan sosial yang bersumber dari Kementerian Sosial.

Menteri Sosial Juliari P Batubara.

Meskipun demikian, Menteri Sosial Juliari P Batubara menyebut, bahwa data tersebut masih belum sempurna. Hal itu terjadi karena adanya situasi genting atas adanya penyebaran COVID-19 ini. Sementara, penyaluran bantuan pun dituntut dapat tersalurkan dengan waktu yang cepat.

"Kalau data langsung sempurna enggak mungkin,  masalahnya waktu harus cepat.  Kalau saya (memilih) antara cepat dan tepat, mendingan cepat dulu," ungkap Juliari saat menyalurkan sembako ke warga Kelurahan Ciater, Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (13/5/2020).

Dengan demikian, jika masih ada data yang belum sempurna, seperti tak tepat sasaran, atau data ganda, maka akan diperbaiki lagi pada tahap selanjutnya. 

"Kalau dobel, nanti tahap kedua diperbaiki. Daripada kita sibuk ngurusin data tepat, nanti COVID-19 keburu selesai, bantuannya belum datang" tuturnya. 

Dalam melakukan perbaikannya itu, Kemensos akan menyerahkannya kepada pemerintah daerah. Sebab, seluruh pendataan diserahkan ke pemerintah daerah masing-masing.

"Karena Pemda tuh paling tahu. Kalau misalnya ada yang ganda, nanti diperbaiki. Jadi bagaimana mereka (pemda) mencari calon penerimanya," tuturnya. 

Dalam perbaikan data itu, Menteri Juliari menegaskan bahwa penerima bantuan sosial ini diutamakan bagi keluarga terdampak COVID-19 yang belum mendapatkan bantuan sama sekali dari manapun.

"Jadi yang kita utamakan saat ini bukan penerima bansos reguler, tapi keluarga yang terdampak. Itu yang kita utamakan," pungkasnya.(RMI/HRU)

BANTEN
Proyek Investasi Raksasa Senilai Rp81 Triliun Masuk Banten, Bakal Serap Tenaga Kerja Besar-besaran

Proyek Investasi Raksasa Senilai Rp81 Triliun Masuk Banten, Bakal Serap Tenaga Kerja Besar-besaran

Rabu, 22 Oktober 2025 | 13:31

Provinsi Banten mengamankan investasi senilai lebih dari Rp81 triliun (setara dengan sekitar $4,92 miliar dolar AS) dalam acara Banten Investment Forum (BIF) 2025 yang digelar di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Selasa 21 Oktober 2025.

TANGSEL
PWI Banten Tuntaskan Dualisme PWI Kota Tangsel

PWI Banten Tuntaskan Dualisme PWI Kota Tangsel

Selasa, 21 Oktober 2025 | 15:45

Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Banten resmi menuntaskan persoalan dualisme kepengurusan di tubuh PWI Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

TEKNO
Fenomena Host Live Toko Online Jadi Karir Paling Dicari, Ada 10 Ribu Lowongan di Indonesia

Fenomena Host Live Toko Online Jadi Karir Paling Dicari, Ada 10 Ribu Lowongan di Indonesia

Selasa, 21 Oktober 2025 | 16:26

Data terbaru menunjukkan bahwa profesi LIVE Host untuk live streaming di toko online kini menjadi salah satu pekerjaan yang paling dicari dan dibutuhkan, menempati posisi teratas di kanal rekrutmen nasional.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill