Connect With Us

PHK Sepihak, Puluhan Paramedis RS OMNI Alam Sutera Demonstrasi

Rachman Deniansyah | Selasa, 19 Mei 2020 | 18:06

PHK Sepihak beberapa orang berdemontrasi tepat di depan RS OMNI Alam Sutera ,Serpong Utara, Tangerang Selatan, Selasa (19/5/2020) siang. (@TangerangNews / Rachman Deniansyah)

TANGERANGNEWS.com-Pemutusan hubungan kerja pada sejumlah tenaga paramedis Rumah Sakit OMNI Alam Sutera, berujung aksi unjuk rasa. 

Puluhan orang yang menelan nasib pahit tersebut pun dengan kompak berdemontrasi tepat di depan RS OMNI Alam Sutera yang terletak di Jalan Alam Sutera Boulevard, Serpong Utara, Tangerang Selatan, Selasa (19/5/2020) siang. 

Menurut pantauan, di bawah terik matahari mereka berkumpul menyuarakan aspirasinya, lengkap dengan sejumlah poster berisikan tuntutan dan ungkapan kekecewaan.

Opi, salah datu pengunjuk rasa mengungkapkan, aksi tersebut digelar sebagai upaya menuntut keadilan atas pemutusan hubungan kerja yang dilakukan RS OMNI Alam Sutera dengan tanpa alasan dan tanpa kejelasan. 

"Kami itu sejak April mulai banyak yang di-PHK, (secara) sepihak. Jadi kami disuruh tanda tangan surat pengunduran diri," ungkap Opi, salah satu pegawai di bidang farmasi saat di lokasi. 

Sejauh ini, PHK tersebut sudah menimpa puluhan pekerja. 

"Ada sebagian yang sudah menandatangani seperti itu (surat PHK). Sudah puluhan (orang yang di-PHK), sudah banyak. Betul diputus dipaksa," sambungnya. 

Sedangkan, Reni, selaku perwakilan pengunjuk rasa mengungkapkan bahwa penderitaan pekerja yang di-PHK, kini berlipat ganda. 

"Sudah di-PHK secara sepihak, tidak ada tunjangan. Karyawan yang ter-PHK, teman saya itu, belum dibayarkan haknya. Tapi pertanggal 1 Mei, mereka tidak boleh mendekati area OMNI," ungkapnya.

Selain itu, kekecewaan mereka semakin bertambah dengan adanya kebijakan rumah sakit terkait Tunjangan Hari Raya (THR) yang akan diberikan secara bertahap, yakni pada bulan Mei dan Desember. 

"Kami kan sudah ngirim surat kemarin. Kami memang menolak banget THR yang dibayarkan dua kali itu, terus meminta kejelasan secara transparan," tuturnya.

Wanita berjilbab itu mengatakan bahwa pihaknya telah berusaha menemui pihak rumah sakit guna menemui titik terang. 

"Tadi saya sudah mencoba bertemu untuk membicarakan THR. Dari HRD menyatakan lagi libur jadi tidak bisa bertemu hari ini. Terus ketika kami minta duduk sama-sama, beliau tidak bersedia. Transparansi  saja, kenapa dibatas-batasi," tuturnya. 

Sementara itu saat di lokasi, TangerangNews hanya ditemui seorang keamanan RS OMNI Alam Sutera. 

"Untuk minta keterangan, saat ini tidak bisa. Karena seluruh bagian (divisi) sedang WFH (Work From Home). Jadi mungkin hanya bisa menghubungi via telepon," singkatnya. 

Namun hingga berita ini diterbitkan, tak ada pernyataan resmi dari RS OMNI Alam Sutera terkait unjuk rasa tersebut. (RMI/RAC)

BANDARA
Polisi Tangkap 11 Penyalur Pekerja Migran Ilegal di Bandara Soetta, Korbannya 340 Orang

Polisi Tangkap 11 Penyalur Pekerja Migran Ilegal di Bandara Soetta, Korbannya 340 Orang

Kamis, 3 Juli 2025 | 19:52

Polisi Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) mengamankan 11 orang tersangka dugaan kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), yang menyalurkan pekerja migran Indonesia secara non prosedural atau ilegal.

MANCANEGARA
Sejumlah WNI dari Iran Tiba di Tanah Air, Ceritakan Kondisi Perang

Sejumlah WNI dari Iran Tiba di Tanah Air, Ceritakan Kondisi Perang

Rabu, 25 Juni 2025 | 15:32

Belasan Warga Negara Indonesia (WNI) yang bertempat tinggal di Negara Iran telah dievakuasi ke Indonesia.

OPINI
Kemiskinan Ekstrem: Pelanggaran HAM yang Terabaikan

Kemiskinan Ekstrem: Pelanggaran HAM yang Terabaikan

Senin, 30 Juni 2025 | 15:57

Dalam banyak laporan pembangunan, kemiskinan sering digambarkan melalui statistik: angka pengangguran, persentase penduduk miskin, dan garis kemiskinan.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill