TANGERANG – Apple resmi meluncurkan iPhone SE. Penggila gadget pun pasti langsung penasaran, kapan smartphone 4 inch kecil-kecil cabe rawit itu masuk Indonesia?

Dalam keterangan resminya, Apple mengungkapkan di tahap awal, iPhone SE akan tersedia di sejumlah negara mulai 31 Maret 2016. Baru kemudian pada bulan Mei akan bertandang ke 100 negara berikutnya.

Pertanyaannya adalah, apakah Indonesia termasuk? Nah, di sini ada dua jawaban yang sebetulnya bisa keluar.

Pertama, jika jalurnya masuknya lewat 'jalan belakang', itu bisa kapan saja terjadi. kedua, jika masuknya secara resmi, maka hampir dipastikan nasib iPhone SE di Indonesia masih belum jelas. Pasalnya, Indonesia saat ini secara bertahap mulai menerapkan aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk smartphone 4G. Dimana komposisinya saat ini masih di angka 20% dan naik menjadi 30% per Januari 2017.

Artinya, jika komposisi TKDN itu belum dipenuhi produsen maka ponsel-ponsel 4G mereka belum diperbolehkan secara resmi masuk ke pasar Indonesia.

Isu ini sejatinya sudah pernah diungkapkan Asosiasi Industri Perangkat Telematika Indonesia (AIPTI) dan meminta pemerintah untuk konsisten dalam penerapan aturan TKDN ponsel 4G. "Saat ini regulasinya masih carut-marut, ada inkonsistensi. Definisi TKDN untuk 4G dibuat semakin kabur," ujar Ali Soebroto, Ketum AIPTI, dalam suatu konferensi pers di Jakarta.

Inkonsistensi yang dimaksud oleh Ali adalah beragam opsi yang diberikan untuk memenuhi aturan TKDN tersebut. Termasuk opsi bagi vendor ponsel 4G untuk mendapat sertifikat TKDN tersebut hanya dari segi perangkat lunak.

Skema penghitungan TKDN ini terbagi-bagi. Pertama, skema 100% hardware. Kedua, 100% software. Ketiga, komposisi hardware 75% dan software 25%. Keempat, hardware dan software masing-masing 50%, dan terakhir atau kelima, hardware 25% dan software 75%. Perubahan aturan ini terdapat dalam petunjuk teknis (juknis) yang dikeluarkan oleh Kementerian Perindustrian.

Kembali lagi ke iPhone. Ponsel pintar besutan Apple ini memang populer di kalangan pengguna kelas atas. Namun dari data yang didapat dari Apple Premium Reseller sebagai mitra resmi Apple di Indonesia disebutkan bahwa terakhir seri iPhone terakhir yang masuk secara resmi ke Indonesia adalah versi iPhone 6 dan 6 Plus.

"Sudah setahun lebih gak masuk iPhone baru. Soalnya iPhone 6S gak bisa masuk resmi, tapi banyak dijual di online," sebut sumber detikINET.

Jadi intinya adalah, selama Apple masih belum mengikuti aturan TDKN di Indonesia maka varian iPhone berbasis 4G termasuk iPhone SE harusnya belum bisa dijual secara resmi.

"Laporkan kalau ada yang melanggar dan sudah menjualnya. Nanti akan kita tindak," tegas Dirjen Sumber Daya Perangkat Pos Informatika (SDPPI) Kementerian Kominfo M. Budi Setiawan saat berbincang dengan detikINET, Selasa (22/3/2016).

Hanya saja pada kenyataannya kan pasar ponsel terbilang bebas. Bebas dalam arti, produk yang keluar masuk begitu sulit terdeteksi dari mana asal usulnya.

Termasuk untuk varian ponsel 4G yang seharusnya mengikuti aturan TKDN. Di sinilah konsumen wajib berhati-hati, dimana bisa jadi membeli perangkat yang tidak digaransi resmi. Perangkat abu-abu ini memang bukan barang rekondisi, tetapi aspek legalitas dari masuknya barang tersebut patut dipertanyakan. "Dan sampai saat ini praktek ini masih terus berjalan, tidak hanya untuk brand Apple, tapi brand lain juga seperti Xiaomi, Sony, BlackBerry, dan Microsoft," lanjut sang sumber.

Tentunya diperlukan aksi tegas pemerintah jika aksi kucing-kucingan peredaran ponsel 4G tak mau terus terjadi. Sebab jika terus dibiarkan, pemerintah dapat kehilangan potensi penerimaan pajak.

Belum lagi konsumen jadi tidak terlindungi karena membeli ponsel tidak bergaransi resmi, masuknya produk baru jadi terhambat ke Indonesia, serta perusahaan resmi yang telah berinvestasi dalam distribusi maupun retail dikerdilkan oleh perangkat BM (black market).