Connect With Us

Jurnalis Budi Euy Roadshow Dongeng Keliling 7 Kota di Jawa

Mohamad Romli | Jumat, 2 November 2018 | 14:00

Budi Sabarudin atau yang biasa disapa Budi Euy dalam salah satu penampilannya saat mendongeng. (Istimewa / Istimewa)

TANGERANGNEWS.com-Pendongeng Keliling Nusantara Budi Sabarudin akan kembali menjalankan program Sedekah Dongeng Keliling Nusantara. Kali ini mengusung tajuk Roadshow Dongeng Keliling 7 Kota.

Tujuh kota yang akan disinggahi dimulai dari Indramayu, Cirebon, Kuningan, Brebes, Tegal, Pemalang dan berakhir di Pekalongan. Kegiatan ini akan dilaksanakan selama enam hari, sejak 5-10 November 2018. 

"Di kota-kota itu saya akan mendongeng setiap hari. Bahkan di Tegal jadwal sehari dua kali mendongeng. Kisah yang dibawakan kali ini khusus tentang Nabi Musa dan Fir'aun," kata Kang Budi Euy -- panggilan panggungnya -- sebelum berangkat roadshow, di Tangerang, Kamis (1/11/2018) kemarin.

Menurut Kang Budi Roadshow Dongeng Keliling 7 Kota ini, bagian dari program Sedekah Dongeng Keliling Nusantara yang digagas dirinya bersama bendera Dongeng Center Tangerang. Komunitas tersebut juga didirikan Kang Budi tiga tahun lalu.

Ditanya mengapa membawakan kisah Nabi Musa dan Fir'aun dalam roadshow kali ini, Kang Budi mengaku prihatin saat ini banyak orang memberhalakan kekuasaan, jabatan dan kekayaan. Akibatnya banyak orang salah memaknai bagaimana caranya mendapat kekuasaan, jabatan dan kekayaan itu.

Saat ini kata Kang Budi yang juga seorang jurnalis senior ini, bukan rahasia umum lagi kekuasaan dan jabatan ditransaksionalkan secara telanjang. Akibatnya praktik-praktik korupsi merajalela dan terkesan tak bisa dibendung walau sudah banyak pihak yang ditangkap KPK.

"Saya prihatin dengan kondisi seperti ini. Karena itu, saya menggulirkan program Sedekah Dongeng Keliling Nusantara. Dalam lima tahun ke depan saya berharap bisa terus keliling Indonesia membawakan ragam dongeng kepada generasi muda. Tujuannya memberikan hiburan, pendidikan dan pencerahan batin pada mereka," ujarnya.

Kang Budi mengatakan, kalau negara ini mau lebih maju dengan lompatan-lompatan yang jauh ke depan, tentu generasi milenial harus beradab, yakni bersih dari praktik-praktik korupsi dan memiliki akhlak mulia. Demikian juga ketika kelak diantara mereka ada yang menjadi penguasa atau memegang kekuasaan, sikapnya tidak boleh berubah menjadi kasar, ugal-ugalan, kejam, sombong dan takabur seperti Fir'aun. 

Mereka harus tetap rendah hati dan humanis, sehingga kekuasaannya berkah untuk bangsa dan negaranya. Mereka juga harus berpegang teguh pada ajaran-ajaran para Nabi dan Tuhan agar kepemimpinannya selamat dunia dan akherat serta mampu membahagiakan banyak orang.

Terkait dengan kisah Nabi Musa dan Fir'aun, Budi menjelaskan kisah tersebut akan dibawakan dalam bentuk pertunjukan dongeng yang sederhana, efektif dan efesien. Arena pentas dikonsep secara naif yang direlevansikan dengan imajinasi anak-anak yang kekanak-kanakan.

"Tak ada kemegahan dan kemewahan dalam panggung-panggung dongeng saya. Semua serba ringan dan bahkan murah serta tidak rumit.  Demikian juga dengan propertinya serba minimalis dan irit. Namun dengan tetap sedikit mempertimbangkan semiotika panggung," tutur Kang Budi.

Sebelumnya Kang Budi sudah menjalankan program keliling Indonesia melalui program Sedekah Dongeng Keliling Nusantara ke Pulau Lamakera, Nusa Tenggara Timur (NTT), wilayah Jabodetabek, Provinsi Jabar, Provinsi Banten, DKI Jakarta dan Provinsi Lampung. Rencananya,  tahun depan Kang Budi roadshow ke wilayah Jawa Timur atau di daerah-daerah tertinggal dan perbatasan.

Kang Budi juga menegaskan, langkahnya mengelilingkan dongeng di Indonesia sebagai upaya mengkampanyekan kembali tradisi mendongeng di kalangan generasi milenial,  turut berkontribusi dalam gerakan literasi nasional serta kampanye anti rokok, miras, narkoba, pergaulan bebas,  kekerasan, dan gunakan gadget dengan bijak serta anti hoaks.

"Terkait dengan dongeng, kita tahu negara ini sudah lama mengalami darurat dongeng. Namun banyak orang yang tidak peduli. Padahal dongeng itu kaya sekali dengan dimensi nilai-nilai. Sebagai anak bangsa, siapa pun itu, wajib melestarikan dongeng. Jika tidak, karya para leluhur kita yang keren dan adiluhung ini bisa musnah dan generasi muda kita tidak akan pernah bisa lagi menikmatinya,” tandasnya.(MRI/RGI)

TOKOH
Innalillahi, Epy Kusnandar ”Kang Mus” Meninggal Dunia

Innalillahi, Epy Kusnandar ”Kang Mus” Meninggal Dunia

Rabu, 3 Desember 2025 | 18:21

Kabar duka datang dari dunia hiburan Tanah Air. Aktor senior Epy Kusnandar meninggal dunia pada Rabu, 3 Desember 2025.Informasi tersebut pertama kali dibagikan melalui unggahan akun Instagram istrinya, Karina Ranau.

BISNIS
Dukung Hidup Sehat, Juicefriend Buka Outlet di Rumah Sakit Targetkan Pasien dan Nakes

Dukung Hidup Sehat, Juicefriend Buka Outlet di Rumah Sakit Targetkan Pasien dan Nakes

Selasa, 2 Desember 2025 | 21:04

Dalam langkah strategis untuk mendekatkan pilihan minuman bernutrisi ke pusat kesehatan, Juicefriend, brand minuman segar berbahan dasar buah dan sayur, resmi membuka cabang ke-14. Lokasi terbaru ini berada di Rumah Sakit Permata Keluarga

AYO! TANGERANG CERDAS
Belum Banyak yang Tahu, Ternyata Ini Makna Warna Seragam Sekolah SD, SMP, dan SMA

Belum Banyak yang Tahu, Ternyata Ini Makna Warna Seragam Sekolah SD, SMP, dan SMA

Selasa, 2 Desember 2025 | 14:59

Meski sudah dipakai puluhan tahun, tak banyak yang tahu bahwa warna seragam sekolah di Indonesia ternyata memiliki makna tersendiri. Mulai dari putih-merah, putih-biru, hingga putih-abu, setiap kombinasi warna dirancang

KAB. TANGERANG
Bikin Macet, 28 Lapak PKL di Jalan Raya Balaraja Dibongkar Satpol PP

Bikin Macet, 28 Lapak PKL di Jalan Raya Balaraja Dibongkar Satpol PP

Senin, 8 Desember 2025 | 19:48

Sebanyak 28 lapak Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di bahu Jalan Raya Balaraja, Kabupaten Tangerang dibongkar aparat Satpol PP.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill