Connect With Us

Whitney Plantation Didirikan untuk Mengenang Kisah Perbudakan

FER | Kamis, 11 Agustus 2016 | 10:04

Whitney Plantation (Istimewa / TangerangNews)


TANGERANGNews.comSejarah Amerika menyimpan sisi kelam yang diabadikan melalui sebuah museum. Bangunan yang dinamai Whitney Plantation ini didirikan untuk mengenang kisah perbudakan.

Whitney Plantation terletak di dekat Wallace, Louisiana, di jalan bersejarah St John the Baptist Parish, yang dapat ditempuh kurang dari satu jam dari New Orleans. Museum ini dibangun sebelum perang sipil di atas lahan yang dulunya adalah ladang tebu.

 

Pada awalnya, Whitney Plantation hanya dikenal sebagai tempat tinggal imigran Jerman, Ambroise Haydel. Ia datang ke Louisiana dan membeli tanah di tahun 1750. Kemudian anaknya, Jean Jacques menjadikan lahan tersebut sebagai perkebunan gula di awal tahun 1800-an.

 

Lalu, Jean Jacques merenovasi rumah menjadi bergaya Perancis. Dan seperti perkebunan pada umumnya, mereka juga mempekerjakan sebagian besar orang Afrika sebagai budaknya.

 

Tercatat ada sebanyak 350 budak yang dikekang hidupnya, menghabiskan hari-hari mereka untuk bekerja keras dan disiksa di tempat ini.

 

Namun, setelah perang saudara, properti itu dijual kepada Bradish Jonshon. Kemudian untuk menghormati cucunya, rumah dan lahan tersebut berubah nama menjadi Whitney.

 

Kemudian, pada tahun 1999, perkebunan dibeli oleh pengacara dari New Orleans bernama John Cummings. Selama 15 tahun, Cummings menginvestasikan 8 juta dolar uang pribadi dan waktunya untuk mengembangkan rumah menjadi museum perbudakaan pertama di Amerika. Hal ini dilakukannya demi membuka cerita suram paling memalukan dalam sejarah Amerika.

Sejumlah kenangan dipamerkan di museum, dalam bentuk karya seni dan patung-patung. Di salah satu sisi terdapat 'Dinding Kehormatan' yang diukir dengan nama-nama 350 budak yang menghabiskan hidup mereka di kebun. Di ruangan lain terdapat plakat yang didedikasikan untuk 107.000 orang yang diperbudak di Louisiana.

 

Sedangkan di tengah lapangan terdapat patung perunggu berbentuk malaikat berwarna hitam yang membawa bayi ke surga. Di sekitaran patung tercatat nama 2.200 budak anak-anak yang terbuat dari lempengan granit. Mirisnya, mereka meninggal sebelum berusia tiga tahun.

 

Hingga sejauh ini, tidak pernah ada catatan menganai seberapa banyak kasus kematian yang telah terjadi di perkebunan itu. Satu-satunya dokumen yang ada hanya mengungkapkan kematian 39 anak-anak yang terjadi di perkebunan dari tahun 1823-1863. Kebanyakan dari mereka hanya mencapai usia 5-6 tahun saja.

 

Properti bersejarah ini sekarang menjadi bangunan langka yang hanya ditunggui oleh petugas pengawas rumah. Selain rumah utama, masih tersisa sebuah toko perkebunan, dua kandang merpati besar dan sebagian lahan yang hingga kini masih dibiarkan untuk menanam tebu.

 

 

TANGSEL
Tanggul Jebol di Pondok Aren Ditutup Karung Pasir

Tanggul Jebol di Pondok Aren Ditutup Karung Pasir

Sabtu, 1 November 2025 | 18:40

Usai diterjang banjir deras, kondisi tanggul yang jebol yang berlokasi di Jalan Ketapang IV, Kelurahan Pd Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren, Tangsel kini masih dalam perbaikan petugas di lapangan.

OPINI
Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Jumat, 31 Oktober 2025 | 12:05

Sistem birokrasi Indonesia pasca-reformasi dibangun di atas optimisme tinggi terhadap meritokrasi. Konsep ini, yang secara ilmiah berarti sistem yang menempatkan seseorang berdasarkan kemampuan, keahlian, dan kinerja (merit), tertuang dalam UU ASN

AYO! TANGERANG CERDAS
Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Minggu, 20 Juli 2025 | 11:19

Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), Banten menjadi provinsi dengan jumlah mahasiswa aktif terbanyak di Indonesia, yakni sebanyak 1.687.634 mahasiswa per tahun 2024.

TOKOH
Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Senin, 8 September 2025 | 08:52

Kabar duka datang dari keluarga besar Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Banten. Ketua Umum KONI Banten, Edi Ariadi, yang juga mantan Wali Kota Cilegon periode 2016-2021, meninggal dunia pada Senin, 8 September 2025, pagi.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill