TANGERANG-Seorang guru bahasa Inggris asal Uganda, Afrika Timur berinisial TM, 46, ditangkap petugas Bea Cukai karena menyelundupkan sabu-sabu melalui Bandara Soekarno- Hatta. Modus yang dilakukan ibu lima anak itu yakni menyembunyikan sabu seberat 1,2 Kg di dalam perutnya dengan cara ditelan.
Kepala Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta Okto Irianto mengatakan, TM nekat menelan 83 kapsul berisi sabu tersebut karena desakan ekonomi.
"Dia punya lima anak, dia bekerja sebagai guru bahasa Inggris dan geografis tingkat SMA di Uganda. Karena pendapatannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan, dia jadi kurir sabu," jelasnya, Senin (12/5).
Menurut Okto, TM menelan sabu tersebut tersebut di Doha. Lalu dia pergi ke Jakarta dengan menumpangi pesawat Qatar Airways (QR-956). Petugas mencurigainya ketika mendarat di Terminal 2D Bandara Soekarno Hatta, pada Sabtu (26/4).
"Petugas mencurigai gerak-geriknya. Namun saat diperiksa barang bawannya, tidak ditemukan narkotika. Akhirnya tersangka dibawa ke rumah sakit untuk di rongent. Ternyata ditemukan benda asing berupa kapsul di dalam perutnya," jelas Okto.
Pihaknya mencoba mengeluarkan 83 kapsul tersebut dari tersangka dengan menggunakan obat pencahar. Setelah dua hari, semua barang bukti berhasil keluar.
"Setelah di tes di laboratorium, ternyata benar isi dari kapsul tersebut sabu-sabu. Beratnya sekitar 1,2 Kg dengan nilai estimasi Rp 1,6 miliar," tukas Okto.
Wakasat Narkoba Polres Bandara Soekarno-Hatta AKP Subekti mengatakan, dari hasil pengungkapan tersebut Bea Cukai bersama Polres Bandara Soekarno-Hatta melakukan pengembangan ke tempat yang akan menerima barang tersebut di kawasan Petojo, Jakarta Pusat.
"Hasilnya, kita menangkap dua tersangka laki-laki warga negara indonesia berinisal S, 35, dan AI, 32," katanya.
Ditambahkan Subekti, kasus tersebut diduga berkaitan dengan kasus penyelundupan sebelumnya dengan modus yang sama. Diduga mereka satu jaringan.
"Pelaku sama-sama WN NIgeria dan cara membungkus sabu nya juga sama dengan kapsul. Kemungkinan satu jaringan, kita sedang kembangkan ini," ujarnya.