TANGERANG –Progres pembangunan Stasiun Kereta Api di dalam area Bandara Internasional Soekarno-Hatta telah memasuki tahap pendirian tiang pancang.
Sebelumnya, telah selesai dilakukan pemindahan dan pembersihan utilitas di lokasi pembangunan yang berada didepan gedung 632 Bandara Soekarno-Hatta.
Paralel dengan pendirian tiang pancang, tahapan selanjutnya adalah membuat struktur bangunan Stasiun Kereta Api Bandara.
Stasiun kereta api ini akan berdiri dilahan seluas 7200 m2 dan diperkirakan akan menghabiskan dana 1,39 miliar. Untuk pengerjaannya, telah ditunjuk perusahaan BUMN PT Adhi Karya (Persero), yang juga mengerjakan proyek Terminal 3 Ultimate. Direncanakan seluruh bangunan stasiun akan rampung paling lambat bulan Desember 2015.
Dampak dari pembangunan ini, Jalan C3 dan C4 yang menghubungkan Jakarta dengan area perkantoran di sebelah barat Bandara Soekarno-Hatta harus ditutup.
PT Angkasa Pura II (Persero) dan Kepolisian Resort Kota Bandara
Soekarno-Hatta telah melakukan rekayasa lalu lintas, di mana para pengguna jalan dari arah timur (Bundaran Kargo) menuju ke barat (Pintu M1) yang melintasi jalan C3 akan dialihkan melewati Jalan P1 dengan terlebih dahulu memutar melalui jembatan lingkar sebelah Kantor Otoritas Bandara. Dari Jalan P1 lalu turun di jembatan lingkar sebelah Purantara dan langsung mengakses Jalan M1.
Sedangkan pengguna jalan dari Jakarta dan Rawa Bokor yang hendak menuju ke arah Pintu M1 bisa langsung mengakses Jalan P1 kemudian turun di jembatan lingkar sebelah Purantara dan mengakses Jalan M1.
Terkait dengan itu, Jalan M1 yang tadinya digunakan untuk akses kendaraan dari arah barat ke timur akan diubah menjadi sebaliknya untuk menghindari crossing kendaran yang turun dari jembatan lingkar Purantara.
Sementara untuk kendaraan dari arah barat (Pintu M1) yang akan menuju ke arah timur (Bundaran Kargo atau Jakarta) aksesnya dipindahkan ke Jalan M2 (bertukar tempat dengan Jalan M1), kemudian berputar melalui jembatan lingkar sebelah ACS lalu melewati Jalan P2.
“Tujuan pengalihan ini jelas, bahwa kami tidak ingin pembangunan yang akan berjalan mengganggu keselamatan pengguna jalan,” jelas Manajer Humas & Protokoler KCU Bandara Soekarno-Hatta, Yudis Tiawan.
Lebih lanjut ia memaparkan bahwa stasiun kereta api bandara ini nanti akan memiliki kapasitas kapasitas peron 2000 pax dan kapasitas bangunan 1500 pax, serta dilengkapi berbagai fasilitas seperti ticketing counter, public hall, tapping gate in, waiting lounge, commercial area, toilet, musholla, station headroom, konektivitas ke integrated building dan APMS station.