TANGERANG-Pengalihan jalur untuk kendaraan pribadi dan angkutan umum di Terminal 1 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten yang dilakukan mulai Senin (2/2) terlihat semerawut. Tampak di sepanjang jalur satu yang sebelumnya dipergunakan untuk pribadi, bus dan taksi serta bus karyawan
airlines kini berubah khusus menjadi jalur khusus bus umum dan taksi berstiker.
Pada jalur satu terlihat pengelola Bandara itu membuat aturan jalur tersebut dibagi menjadi dua lajur. Sebelah kiri yang berdekatan dengan
curbside (lobi) diisi khusus untuk taksi. Sedangkan, lajur dua dipergunakan untuk bus, seperti Damri dan Primajasa.
Kesemerawutan terjadi kala para penumpang bus yang ingin turun tidak bisa menepi ke kiri dekat
curbside. Sehingga para penumpang turun ditengah jalan. Begitu pun untuk penumpang yang akan naik bus, mereka terpaksa ke tengah jalur.
Hal itu membuat penumpang membahayakan karena rentan akan tertabrak taksi yang berada di lajur kiri dekat
curbside. “Ini sangat membahayakan penumpang,” ujar Adi Bidakara salah seorang pengguna jasa bandara.
Sedangkan jalur dua diisi khusus untuk pengguna kendaraan pribadi, termasuk bus karyawan. Kesemerawutan di jalur dua ini terlihat, masuk ke jalur dua setelah mengambil tiket parkir, pengguna jasa harus antre macet karena belum selesainya pembangunan pintu keluar yang seharusnya empat pintu kini masih dua pintu.
Hal itu menyebabkan kemacetan di jalur dua hingga 800 meter. Tidak hanya itu di dalam area parkir tersebut pun, terutama di pintu keluar kendaraan menumpuk.
Deputy Bidang Operasi dan Teknik Bandara Internasional Soekarno-Hatta Dani Indra Iriawan mengatakan, pihaknya mengakui memang pada hari pertama ada kekurangan dalam pengalihan arus lalu lintas di Terminal 1.
“Hari pertama ada kekurangan pasti, seperti rambu untuk petunjuk pintu keluar masih kurang, rekayasa lalin akan dievaluasi, koordinasi dengan perusahaan bus untuk dropping dan
pick up zone. Seperti pengaturan berhenti waktu dan tempatnya khusus di area pintu kedatangan yang ada zebracrossnya,” ujar Dani.