TANGERANG-Fenomena baru percaloan tiket di Bandara Internasional Soekarno-Hatta diungkapkan Senior General Manager Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Zulfahmi.
Dia mengatakan, setelah ditutupnya tiket sales konter, muncul modus operandi baru yang memang diakuinya calo selalu selangkah lebih maju.
“Ya, mereka masih bergentayangan memang. Mereka memang selangkah lebih depan, kini mereka menggunakan laptop dan printer,” ujar Zulfahmi yang sejak 1 April 2015 ini menjabat sebagai Senior General Manager, Senin (20/4).
Dia jelaskannya, Menteri Perhubungan Ignatius Jonan memberlakukan penutupan tiket sales konter karena melihat adanya percaloan di bandara. Saat ini, pihaknya sudah menutup tiket sales konter. Namun, fenomena yang terjadi, kata dia, pengguna jasa bandara tidak semua mengerti akan teknologi informasi mengenai pembelian tiket online.
“Sehingga, ketika penumpang datang ke bandara, cenga-cengo tanpa tiket. Saat ditanya, bapak sudah beli tiket online, dia menjawab belum. Kalau calo yang bertanya, dia akan arahkan untuk masuk ke dalam mobil mereka, lalu dia pesan. Minta deh harga yang tak sesuai dengan tarif sebenarnya,” terang Zulfahmi.
Solusinya lalu apa, jalan yang harus ditempuh oleh penumpang tak lain adalah menolak menggunakan calo. Karena, kata Zulfahmi, tidak ada pilihan lain, segala cara oleh untuk memberantas percaloan telah dilakukan.
“Tidak ada pilihan lain selain penumpang sendiri yang menolak calo. Sudah lah enggak usah beli dari calo, karena dia akan jual lebih mahal,” terangnya.
Sebelumnya, Polres Bandara Soekarno-Hatta berhasil menangkap calo tiket dengan modus seperti itu pada Senin (16/2) lalu.
Ketika ditangkap, di dalam mobil pelaku, terdapat banyak KTP palsu, membawa laptop, scanner dan printer. Dalam aksinya, pelaku juga menyamar sebagai protokoler TNI Angkatan Darat dengan ID Card palsu.