TANGERANG - Petugas Polres Bandara Soekarno-Hatta kesulitan mengejar pada pelaku pencuri bagasi penumpang pesawat Lion Air. Sebab, para pelaku yang umumnya adalah porter maskapai Lion Air memilih tak bekerja lagi.
Kasat Reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Aszhari Kurniawan saat berbincang dengan Selasa (5/1/2016) siang mengatakan, hal tersebut.
"Sebagian besar sudah pada kabur. Terkait dengan penggelapan ini porter Lion Air banyak yang tak lagi bekerja," kata Aszhari.
Meski demikian, polisi sudah mengantongi sejumlah porter Lion Air yang masih dalam kelompok sindikat pencuri barang penumpang di bagasi pesawat. Sampai saat ini, polisi masih mengejar pelaku ke beberapa daerah yang masih dalam cakupan Jabodetabek dan sekitarnya.
Hingga saat ini, baru ada empat tersangka yang merupakan porter dan security atau petugas keamanan maskapai Lion Air yang terekam CCTV milik PT Angkasa Pura II tengah mengambil barang di koper penumpang, tertanggal 16 November 2015. Mereka adalah S ,22, M ,29, A ,28, dan H,29.
S dan M adalah porter Lion Air, sedangkan A dan H petugas keamanan Lion Air.
Dari pencurian yang mereka lakukan, didapati barang bukti berupa delapan telepon genggam dan uang tunai Rp 200.000.
Para tersangka mengaku sudah lama melakoni pencurian seperti itu dengan melibatkan porter dan petugas keamanan maskapai yang seharusnya bertugas mengawal dan memeriksa porter saat akan dan setelah memuat barang ke bagasi pesawat.
"Dalam kasus ini tidak ada otak atau dalang, yang ada adalah senior junior. Petugas keamanan Lion Air juga berperan besar dalam praktek pencurian sistematis ini. Padahal seharusnya dia yang mencegah," katanya.